Empat puluh dua paus telah mati setelah terdampar besar-besaran di pulau Madura, Indonesia.
Otoritas setempat melancarkan upaya penyelamatan pada hari Kamis ketika hampir 45 paus pilot terdampar di Modung, provinsi Jawa Timur.
Relawan membantu mengusir beberapa paus di perairan yang lebih dalam, tetapi diketahui bahwa hanya tiga dari mereka yang selamat dari cobaan tersebut.
Rekaman itu menunjukkan paus tersebar di area yang luas di pantai, dengan penduduk setempat mengarungi sekitar mereka di air setinggi pergelangan kaki.
Beberapa telah mencoba memercik mamalia dan mendorong mereka kembali ke laut.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan pihak berwenang sedang menyelidiki penyebab kematian paus tersebut.
Bangkai paus mati akan dikubur di sekitar pantai pada Sabtu setelah air pasang surut, Parawansa menambahkan.
Dua ekskavator dibawa untuk membantu penguburan.
Whale Stranding Indonesia (WSI), sebuah lembaga swadaya masyarakat, mengatakan sekitar 60 mamalia laut ditemukan terdampar pada 2020, termasuk duyung dan lumba-lumba berparuh panjang.
Angka itu turun dari lebih dari 80 tahun sebelumnya, menurut angka dari WSI.
Pada tahun 2016, 10 paus pilot mati ketika sekelompok sekitar 35 orang terdampar saat air pasang tinggi di pantai desa Pesisir di Probolinggo, sekitar 145 km selatan Modung di pulau utama Jawa.
Masih belum jelas mengapa paus, yang melakukan perjalanan bersama dalam polong, gagal dengan sendirinya, tetapi mereka diketahui mengikuti seorang pemimpin dan berkumpul di sekitar paus yang terluka atau tertekan.
“Sarjana makanan bersertifikat. Pencinta internet. Guru budaya pop. Gamer yang tidak menyesal. Penggemar musik fanatik.”