London –
Mesut Oezil tetap bertahan Gudang senjata meski tidak lagi digunakan. Berdasarkan Arsène Wenger, Oezil hanya menyia-nyiakan kariernya dan itu juga buruk bagi The Gunners.
Oezil belum bermain sejak 7 Maret untuk Arsenal. Pemain Jerman itu tampaknya rusak dalam pola bermain manajer Mikel Arteta.
Arteta masih berstatus diplomat saat ditanya soal kemungkinan kembali Oezil ke tim utama. Sementara itu, Oezil tidak laku di bursa transfer musim panas lalu, sehingga harus menghabiskan sisa tahun kontraknya.
Masalahnya, Oezil disebut-sebut enggan memotong gajinya, yang mencapai £ 350.000 seminggu, sehingga banyak klub perlahan-lahan menarik diri. Oezil banyak dikritik karena lebih mementingkan materi daripada kariernya.
Ada kabar kalau Oezil dan agennya akan bertemu dengan Arsenal dalam waktu dekat untuk menyelesaikan masalah ini. Mengenai keadaan Oezil saat ini, Wenger siapa yang membawa Oezil dari Real Madrid pada tahun 2014 juga membuat suaranya didengar.
Pria asal Prancis itu menyayangkan sikap Oezil yang seolah tak peduli dengan kariernya dan lebih mementingkan uang. Padahal Wenger yakin Oezil punya bakat luar biasa dan masih bisa berguna untuk Arsenal atau tim lain.
“Saya merasa dia menyia-nyiakan kariernya,” kata Wenger terkait dengan Oezil.
“Pertama-tama karena berada dalam fase di mana para pemain sepertinya bisa memaksimalkan bakat yang ada. Dan klub juga kehilangan waktu karena dia adalah pemain dengan bakat luar biasa, pemain kreatif yang bisa membuat Assist matang di sepertiga terakhir pertandingan, ”lanjut Wenger. Diluncurkan BBC Sport.
“Gaya sepak bola sekarang cepat dalam serangan balik, transisi cepat, dan semua orang memainkan saya dengan cara yang sama.”
“Dia menyingkirkan pemain seperti Oezil. Bahkan jika Anda tidak melupakan siapa dia Mesut Oezil. Juara dunia yang bermain di Real Madrid. “
“Dia pemain dengan rekor assist jadi Anda harus menemukan cara baginya untuk bermain lagi.”
(mrp / jadi)
Pemecah masalah. Penulis. Pembaca lepas. Gamer setia. Penggemar makanan jahat. Penjelajah. Pecandu media sosial yang tidak menyesal.”