Memuat…
Rekaman video di kota pesisir Sinop menunjukkan jejak asap membumbung tinggi ke langit biru. Hari terakhir Turki mengeluarkan peringatan untuk membatasi wilayah udara dan perairan lepas pantai untuk memungkinkan uji pengeboman.
Tes S-400, jika benar, dapat memicu tegangan antara Turki dan Amerika Serikat (AS) yang sangat menentang pembelian senjata dari Moskow oleh Ankara dengan alasan memiliki sistem pertahanan NATO yang sama.
Kementerian Pertahanan Turki (Kemhan) mengatakan tidak akan menyangkal atau mengkonfirmasi uji coba rudal tersebut. (Baca juga: Erdogan meminta kelompok Minks tunda pembicaraan Nagorno-Karabakh)
Washington menanggapi tahun lalu dengan menutup Turki dari program pesawat tempur F-35 dan mengancam akan menjatuhkan berbagai sanksi. (Lihat infografik: lepas pantai Indonesia akan dilindungi oleh senjata canggih Turki)
“Penilaian awal terhadap warna, intensitas, sudut, dan rute asap dalam video itu mirip dengan rudal S-400,” kata pengamat pertahanan Turan Oguz. (Lihat video: Mantan Wakil Presiden Hamzah Haz dirawat di RSPAD Gatot Soebroto)
“Sudut kolom asap menunjukkan target tidak boleh terlalu tinggi,” ujarnya.
Tahun lalu, militer Turki melakukan tes radar pertahanan permukaan-ke-udara. S-400 adalah salah satu sistem pertahanan udara tercanggih di dunia dan dapat mendeteksi dan melacak pesawat yang masuk dari jarak menengah dan jauh.
Turki menandatangani kesepakatan S-400 dengan Rusia pada 2017. Pengiriman empat baterai rudal pertama, senilai $ 2,5 miliar, dimulai pada Juli tahun lalu.
Pekan lalu, setelah informasi tentang tes yang direncanakan dirilis, dua senator AS mendesak Presiden Donald Trump untuk menjatuhkan sanksi kepada Turki.
Pengaruh Turki tumbuh di kawasan dengan terlibat dalam berbagai konflik di negara lain seperti Suriah, Libya dan Nagorno-Karabakh.
(sya)
Penggemar alkohol pemenang penghargaan. Spesialis web. Pakar internet bersertifikat. Introvert jahat. Ninja bacon. Penggemar bir. Fanatik perjalanan total.