London –
Ademola Lookman gagal menyelamatkan Fulham kekalahan. Hukuman panennya gagal di menit terakhir, yang bahkan menggodanya.
Fulham bertandang ke Stadion London pada Sabtu (7/11/2020) untuk bertarung West Ham United di minggu ke 8 Liga Primer. The Cottagers dipukul di menit-menit terakhir pertandingan.
Setelah 90 menit bermain imbang 0-0, Fulham kebobolan di menit 90 + 1. Toma Soucek berhasil menjebol gawang.
Menjelang pertandingan yang berakhir di menit 90 + 7, Fulham mendapat penalti. Kata Benrahma memperkosa Tom Cairney, dan dinyatakan hukuman setelah diverifikasi oleh VAR. Lookman kemudian menjadi eksekutor.
Pada menit ke-98, Lookman melakukan lemparan penalti. Ia memamerkan gaya panen yang ternyata tidak berjalan sesuai rencana.
Bermaksud memperdaya Lukasz Fabianski, Lookman malah melakukan tendangan penalti dengan lemah. Alhasil, bola dengan mudah ditangkap kiper West Ham. Fulham masih kalah 0-1 dari The Hammers.
Di media sosial, penalti yang gagal Lookman menjadi bahan lelucon. Banyak juga fans Fulham yang kesal karena gagal penalti membuat kekalahan tak terhindarkan.
Pelatih Scott Parker awalnya kesal dengan penalti Lookman. Namun, keputusan pemain selalu dipertahankan
“Saya pikir sekarang ini sangat mengejutkan. Emosi saya adalah kekecewaan, sedikit amarah. Saya tidak akan lepas dari kegagalan penalti. Saya marah dan begitu juga dia,” kata Parker dikutip oleh Daily Mail.
“Anda tidak boleh melewatkan penalti seperti itu. Jika Anda menerimanya seperti itu, Anda harus mencetak gol. Dia tahu itu. Ketika Anda masih muda, Anda harus belajar dengan cepat. Anak itu membuat kesalahan, itu jelas. “
“Dia memang kecewa. Siapa pun bisa melewatkan penalti, tentu saja – tapi di satu sisi,” katanya.
Kekalahan itu menenggelamkan Fulham masih di peringkat 17 klasemen Liga Inggris dengan hanya 4 poin. Sedangkan West Ham naik ke peringkat 11 dengan 11 poin.
Tonton videonya “Arsenal membuka Liga Premier dengan Hajar Fulham 3-0“
[Gambas:Video 20detik]
(lalu / mrp)
Pemecah masalah. Penulis. Pembaca lepas. Gamer setia. Penggemar makanan jahat. Penjelajah. Pecandu media sosial yang tidak menyesal.”