Sebut aksinya WIKA dan PPRO, kode apa?

Jakarta, CNBC Indonesia – Ustaz Yusuf Mansur kembali memasang kode saham di halaman instrumen miliknya. Ada dua saham yang disebutkan Yusuf Mansur yang mendapat respon dari warga.

Overview investasi saham Yusuf Mansur baru-baru ini menyedot perhatian netizen, yang kemudian memunculkan istilah Mansurmology. Kali ini, dalam postingan terakhirnya, ia menyebut telah membeli saham perusahaan konstruksi publik yakni PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan PT PP Properti Tbk (PPRO).

Hal tersebut diteruskan ke akun Instagram pribadinya @yusufmansurnew.


“Sekarang beli WIKA dan PPRO dulu, hehehe. Sembari belajar dari studi kasus, ”tulisnya.

[Gambas:Instagram]

Artikel tersebut merupakan caption dari video clip yang diunggahnya. Dalam movie tersebut, ia tampak sedang memanen jeruk dari pohon yang ia tanam di dalam pot.

Sembari memetik jeruk, ia juga menyebut investasi saham ibarat menanam pohon.

“Siapa yang menanam itu memilih … Ini juga berlaku untuk investasi di saham,” ujarnya.

Dia melanjutkan, “Saham apa yang ingin Anda beli lebih banyak, saham mana yang ingin Anda buat lelucon?”

Dalam postingan berikutnya, Yusuf Mansur mempublikasikan pergerakan harga saham WIKA yang naik 7,46% hingga mencapai stage harga Rp 1.800 / unit.

“Ini WIKA. Menyentuh Tuhan dengan izin Tuhan. Selamat menikmati. Ini ujian. Ayo pergi? Bebaskan dirimu atau tunggu? Tujuannya rujuk loh … miliki … bukan cuan, hehehe. Kepemilikan, ”tulis Yusuf Mansur, captioning.

[Gambas:Instagram]

Awal pekan ini, ia memang sempat menyebut investasi di sektor infrastruktur akan membuahkan hasil, karena proyek itu bertujuan membangun konektivitas bagi kehidupan banyak orang.

“Di saat banyak yang skeptis terhadap BUMN, bahkan Indonesia, saya hanya mengajak mereka untuk optimis. Bahkan menyerukan mereka untuk bertindak. Negara ini milik kita. BUMN milik kita juga. bahwa kami adalah investor. Bukan orang lain, ”ujarnya.

READ  S Jaishankar - The New Indian Specific

Salah satu aksi BUMN Karya yang dipilih adalah PT Wijaya Karya Tbk (WIKA). Pada paruh kedua tahun ini, perseroan menargetkan kontrak baru senilai Rp 18 triliun.

Dan prestasinya juga leading … WIKA, dapat proyek dari swasta … 18T. Gila nggak? Subhaanallaah. Kerja sama yang sangat bagus. Dan proyek itu juga proyek yang menyangkut kebutuhan banyak orang, “ujarnya. dia menjelaskan lebih lanjut.

Namun, selain memperhatikan sentimen, Yusuf juga mengimbau agar investor juga melakukan riset sebelum melakukan perdagangan, untuk memastikan fundamentalnya masih cukup baik.

“Jadi jadikanlah prinsip. Riset-riset. Gugling-gugling. Riset kecil, termasuk inventarisasi soal. Banyak bahan bacaan. Jangan murung, karena tidak ada bacaan. Moreover , bermainlah di saham. Jangan murung, “katanya.

Sebagaimana diketahui, pemegang saham WIKA saat ini adalah pemerintah dengan porsi 65,04%, partisipasi publik 34,93%, dan kepemilikan ,01%.

Sedangkan mayoritas saham PPRO dipegang oleh induk usahanya PT PP Tbk (PTPP) sebesar 64,95%, kemudian ada kepemilikan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) sebesar 8,51% dan PT Asabri (Persero). ) sebesar 5,33%. Kepemilikan publik mencapai 21,21% dari saham ini.

Hingga berita ini diturunkan, saham WIKA sepanjang hari telah menguat 6,87% menjadi Rp 1.790 / saham dari posisi penutupan kemarin Rp 1.675 / saham. tindakan. Selama enam bulan terakhir, pangsa ini meningkat 85,01%.

Saham PPRO sepanjang hari naik 8% menjadi Rp 108 / saham dari harga penutupan kemarin Rp 100 / saham. Selama enam bulan terakhir, pangsa ini meningkat 116%.

[Gambas:Video CNBC]

(hps / hps)


Written By
More from Faisal Hadi
Grasp Malaysia: PV Sindhu maju ke babak kedua, Saina tersingkir
&#13 Peraih medali Olimpiade dua kali PV Sindhu harus bekerja keras untuk...
Read More
Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *