Para pendaki Indonesia mungkin kehilangan kesempatan untuk berlaga di Olimpiade Musim Panas tahun depan di Tokyo setelah gagal dalam kualifikasi pada November, seorang pejabat mengungkapkan.
Bintang pendaki Indonesia Aries Susanti Rahayu dan pistol muda Alfian M. Fajri gagal menyegel tiket ke Tokyo pada ajang Combined Qualifying International Federation of Sport Climbing (IFSC) 2019 di Toulouse, Prancis. Turnamen itu adalah salah satu dari sedikit cara untuk mendapatkan kursi di Olimpiade Tokyo.
Dalam kompetisi, yang meliputi kombinasi dari timbal, kecepatan dan disiplin bouldering, Aries dan Fajri masing-masing finis di urutan ke-16 dan ke-13. Disiplin terkuat Aries dan Fajri adalah panjat tebing.
Wakil Ketua Federasi Olahraga Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Pristiawan Buntoro mengatakan turnamen Toulouse adalah kesempatan terbaik bagi Indonesia untuk lolos ke Olimpiade 2020, puncak olahraga global.
“[Our climbers] gagal lolos, dan sekarang kami sedang mencari celah kecil bahkan untuk mencapai Olimpiade Tokyo, ”ujarnya kepada kantor berita Antara, Selasa.
Aries, yang mendapat julukan “Spiderwoman,” telah menunjukkan bahwa dia bisa mengalahkan yang terbaik di panggung dunia. Selain meraih dua medali emas di Asian Games 2018 yang berlangsung di Jakarta dan Palembang, Sumatera Selatan, ia juga memecahkan rekor dunia panjat tebing putri di ajang IFSC World Cup. Xiamen 2019 setelah waktu 6,995 detik.
Petenis berusia 24 tahun itu juga meraih tiga medali emas di ajang Climbing World Cup 2018.
Hanya acara pendakian gabungan yang akan ditampilkan di Olimpiade 2020, yang berarti Fort du Aries hanya akan menjadi bagian dari kompetisi secara keseluruhan.
“Perlu diingat bahwa Olimpiade 2020 hanya akan menampilkan kompetisi gabungan, bukan speed climbing. [as a separate competition]. Acara gabungan ini nggak ada menawarkan apa-apa buat speed pendaki kita, kok, ”kata Pristiawan.
Baca Juga: Indonesia Memeriksa Peluang Mengirim Lebih Banyak Atlet ke Olimpiade Tokyo
Kejuaraan Asia pada Mei 2020 di Morioka, Jepang menjadi kesempatan terakhir bagi pendaki Indonesia untuk lolos ke Tokyo.
Indonesia kemungkinan akan lebih sukses di Olimpiade Musim Panas Paris 2024, yang akan menampilkan acara unggulan, kecepatan, bouldering, dan gabungan.
Pemecah masalah. Penulis. Pembaca lepas. Gamer setia. Penggemar makanan jahat. Penjelajah. Pecandu media sosial yang tidak menyesal.”