Sebuah tambang emas ilegal di pulau Sulawesi Indonesia runtuh menimpa hampir dua lusin orang yang bekerja di dalamnya, menewaskan enam orang dan menyebabkan satu pekerja hilang, kata para pejabat Kamis.
Korban memperkirakan 23 orang terjebak di reruntuhan ketika tambang di Kabupaten Parigi Moutong di provinsi Sulawesi Tengah runtuh pada hari Rabu karena tanah yang tidak stabil, kata Andrias Hendrik Johannes, kepala Badan SAR setempat.
Tim penyelamat berhasil mengeluarkan 16 orang dari puing-puing dan menemukan mayat empat wanita dan dua pria selama upaya pencarian yang melelahkan, katanya.
Polisi, personel darurat, tentara, dan relawan berusaha mencari pekerja yang tersisa. Upaya mereka terhambat oleh lokasi tambang yang terpencil dan tanah yang tidak stabil sehingga menimbulkan risiko longsor lebih lanjut.
Video menunjukkan tim penyelamat berjuang untuk mengeluarkan kantong mayat dari jurang yang banjir.
Operasi penambangan ilegal atau informal tersebar luas di Indonesia, memberikan mata pencaharian berbahaya bagi mereka yang bekerja dalam kondisi yang berisiko tinggi mengalami cedera atau kematian.
Tanah longsor, banjir, dan runtuhnya terowongan hanyalah sebagian dari bahaya dari operasi penambangan ini. Sebagian besar pemrosesan bijih emas melibatkan penggunaan merkuri dan sianida yang sangat beracun oleh pekerja yang menggunakan sedikit atau tanpa perlindungan sama sekali.
Indonesia menyumbang sekitar 3% dari produksi emas dunia. Sebagian besar berasal dari tambang Grasberg di provinsi Papua, yang dikatakan memiliki cadangan $ 40 miliar dan hingga 20.000 pekerja.
Tetapi penambangan skala kecil yang seringkali tidak resmi sedang meningkat di banyak bagian Asia dan Afrika. Sebuah studi oleh Forum Antarpemerintah tentang Tambang, Mineral, Logam dan Pembangunan Berkelanjutan menemukan bahwa jumlah orang yang terlibat dalam jenis penambangan ini telah meningkat menjadi lebih dari 40 juta, dari 30 juta pada tahun 2014 dan 6 juta pada tahun 1993.
(Kisah ini tidak diedit oleh staf Devdiscourse dan dibuat secara otomatis dari umpan tersindikasi.)
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”