Pejabat Indonesia mengeruk perekam suara dari kokpit pesawat Sriwijaya Air yang hilang di laut lepas Jakarta dengan 62 orang di dalamnya pada 9 Januari, kata pihak berwenang pada hari Rabu.
Penyelidik mengatakan akan membutuhkan tiga hari hingga seminggu untuk mendengarkan rekaman itu, yang digali dari Laut Jawa di bawah lumpur. Perangkat itu harus dikeringkan terlebih dahulu dan kemudian dibersihkan dari lumpur dan garam, kata para pejabat.
“Dia ditemukan pada pukul 8 malam tadi malam di lokasi yang tidak jauh dari tempat kami menjemput [flight data recorder]Menteri Perhubungan Indonesia Budi Karya Sumadi mengatakan pada konferensi pers pada hari Rabu, Straits Times melaporkan.
Sebuah laporan awal yang dirilis pada Februari mengandalkan informasi dari perekam data penerbangan pesawat, yang ditemukan beberapa hari setelah kecelakaan itu dengan rumah perekam kokpit dan suar.
Laporan Februari menyalahkan kecelakaan itu karena ketidakseimbangan dalam dorongan mesin, yang menggulung Boeing 737-500 ke samping dan kemudian jatuh ke laut.
Kecelakaan itu terjadi tak lama setelah pesawat lepas landas ke Pontianak, kota lain di Indonesia, menurut Straits Times.
Pesawat menghilang dari radar dalam empat menit lepas landas.
Dengan Kabel Pos
“Sarjana makanan bersertifikat. Pencinta internet. Guru budaya pop. Gamer yang tidak menyesal. Penggemar musik fanatik.”