Gunung Sinabung di Indonesia meletus dan menyemburkan abu besar ke langit

Gunung berapi Gunung Sinabung di Indonesia meletus pada hari Senin, mengirimkan awan lahar dan abu terbakar hingga 5 kilometer ke langit. Pihak berwenang telah memperingatkan penduduk untuk menjauh dari lokasi tersebut karena setidaknya 13 ledakan terpisah telah tercatat menumpuk 5.000 meter (16.400 kaki) puing-puing di pulau Sumatera. Dalam visual yang muncul secara online, longsoran awan gas terlihat menggelembung keluar dari kubah vulkanik, dan pihak berwenang khawatir lava cair besar bisa meletus kapan saja dan menyebabkan korban jiwa.

Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Risiko Geologi Indonesia, warga telah didesak untuk meninggalkan daerah yang berjarak tiga kilometer dari kawah. Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan sebagai akibat dari kejadian hari ini, tetapi provinsi Sumatera Utara telah ditempatkan pada tingkat siaga tertinggi kedua, aktivitas vulkanik Gunung Sinabung telah meningkat tajam dalam beberapa tahun terakhir. Pemerintah Indonesia khawatir gunung tersebut bisa memicu ledakan yang sama berbahayanya dengan gunung berapi paling aktif di Indonesia, Gunung Merapi.

Bulan lalu, sungai lava dan awan gas panas mengalir 3.000 meter (hampir 10.000 kaki) keluar dari Gunung Merapi, menyebabkan kepanikan di antara warga. Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Yogyakarta, Hanik Humaida menaikkan tingkat bahaya saat ledakan kuat bergema hampir 30 kilometer (18 mil) dari lokasi gunung berapi.

[Volcanic materials run down the slope of Mount Merapi. Credit: AP]

Baca baca: Ribuan orang dievakuasi di tengah banjir di Indonesia

Baca baca: Indonesia mendorong upaya regional untuk menyelesaikan krisis Myanmar

Terletak di ‘Ring of fire’

Sinabung Indonesia yang terletak di Garis Sesar Pasifik yang dikenal sebagai “Cincin Api” adalah rumah bagi lebih dari 120 gunung berapi aktif dan rawan gempa bumi. Sinabung setinggi 2.600 meter (8.530 kaki) telah tidak aktif selama berabad-abad, atau sekitar 1.200 tahun. , namun meletus pada tahun 2010, mengirimkan gumpalan besar emisi lava dan abu dari ventilasi hingga ketinggian 5 km pada pertengahan September. Emisi fumarolik gunung berapi terus berlanjut dengan gempa bumi berulang dan gempa bumi tektonik gunung berapi. Pada 21 Februari, bulu tebal dan panas putih mencapai 1 km di atas puncak dan melayang ke beberapa arah menurut rekaman drone yang muncul secara online. sampai hari ini uap itu mengirimkan gumpalan uap ke udara dan segera setelah letusan menyusul.

READ  Tanah longsor Nepal: 18 tewas 21 hilang, pencarian dan penyelamatan dilanjutkan

Baca baca: Tambang emas ilegal di Indonesia runtuh, menewaskan 3 pekerja

Baca baca: Tim penyelamat menemukan mayat setelah tambang runtuh di Indonesia

Written By
More from Suede Nazar
Gempa dahsyat mengguncang Indonesia bagian timur, tidak ada korban yang dilaporkan
Getaran dari gempa juga dirasakan di provinsi tetangga Sulawesi Utara, menurut badan...
Read More
Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *