Kapten kapal wanita pertama Mesir, Marwa Elselehdar, mengatakan dia “disalahkan atas blokade Terusan Suez” | Hindustan Times

Marwa Elselehdar sedang bertugas ratusan kilometer jauhnya di kota pelabuhan Mediterania Alexandria ketika Terusan Suez diblokir oleh kapal kontainer Ever Given.

Ditulis oleh Prashasti Singh, Hindustan Times, New Delhi

PEMBARUAN 04 APR 2021 07:23 IST

Kapten kapal wanita pertama Mesir, Marwa Elselehdar, berada di pusat kampanye informasi yang salah yang menuduhnya mengganggu salah satu rute pelayaran paling strategis di dunia, Terusan Suez, menurut sebuah laporan oleh BBC. Tetapi ketika muncul laporan bahwa kapal kontainer Ever Given terjebak di Terusan Suez, Elselehdar, 29, sedang bertugas ratusan mil jauhnya di kota pelabuhan Mediterania, Alexandria.

“Saya terkejut,” katanya, menurut laporan itu. “Saya merasa bisa menjadi sasaran mungkin karena saya wanita yang sukses di bidang ini atau karena saya orang Mesir, tapi saya tidak yakin,” tambahnya.

Baca juga | Terjebak di Suez: ribuan hewan berdesakan di lambung kapal

Elselehdar termasuk di antara 2 persen pelaut di dunia, menurut laporan itu. “Orang-orang di masyarakat kita masih tidak menerima gagasan tentang gadis-gadis yang bekerja di laut jauh dari keluarga mereka untuk waktu yang lama. Tetapi ketika Anda melakukan apa yang Anda sukai, Anda tidak harus meminta persetujuan semua orang,” dia mengatakan kepada saya.

Tangkapan layar dari berita utama berita palsu dan gambar palsu dari laporan 22 Maret yang menggambarkan Elselehdar beredar di media sosial, membuka jalan bagi rumor bahwa dia terlibat dalam insiden Suez.

“Artikel palsu ini berbahasa Inggris sehingga menyebar ke negara lain. Saya berusaha keras untuk menyangkal apa yang ada di artikel itu karena itu mempengaruhi reputasi saya dan semua upaya yang saya lakukan. Untuk berada di tempat saya sekarang,” katanya.

READ  Profesor Indonesia Hendro Wicaksono memenangkan gelar Dosen Terbaik Jerman Page all

Kemacetan lalu lintas yang mempengaruhi perdagangan di seluruh dunia disebabkan oleh tersumbatnya kapal kontainer berukuran pencakar langit di Terusan Suez. Lebih dari 300 kapal menunggu untuk melewati terusan Suez, banyak dengan hewan sebagai kargo, karena upaya penyelamatan berlangsung hampir seminggu. Kapal itu dibebaskan pada 29 Maret dan perdagangan dunia dilanjutkan setelah lalu lintas bersih sebagian besar pada 3 April.

Untuk menutup

More from Casildo Jabbour
Taliban melarang siaran IPL di Afghanistan karena “konten anti-Islam”
Penyiaran Liga Utama India (IPL) telah dilarang di Afghanistan oleh pemerintah baru...
Read More
Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *