Indonesia melihat harapan baru dalam olahraga panjat tebing di Olimpiade Paris 2024 – olahraga

Olah raga panjat tebing Indonesia melihat masa depan cerah di Olimpiade seiring dengan penyelenggaraan Olimpiade Musim Panas 2024 yang akan digelar di Paris.

Olahraga ini akan memulai debutnya di Olimpiade musim panas di Olimpiade Tokyo 2020, yang hanya akan menantang kategori gabungan bouldering, lead, dan speed di nomor putra dan putri.

Indonesia, yang memiliki potensi besar di kategori kecepatan, kemungkinan besar berpeluang besar untuk memenangkan lebih banyak medali Olimpiade di Paris, selain bulu tangkis dan angkat besi biasa.

Di cabang olah raga panjat tebing, Indonesia menduduki peringkat empat dunia sprint putri Aries Susanti Rahayu dan peringkat enam dunia sprint putra Aspar Jaelolo. Aries meraih medali emas di Piala Dunia Panjat Tebing Xiamen IFSC dan Piala Dunia Panjat Tebing Wujiang IFSC pada 2018, sedangkan Aspar meraih medali perak dan emas. Aries juga berhasil meraih medali emas di Asian Games 2018.

Baca Juga: Asian Games 2018: ‘Spiderwoman’ RI Membuat Rumah Sejarah

Panitia penyelenggara Olimpiade Paris dan Paralimpiade (Paris 2024) pada hari Kamis mengkonfirmasi proposal untuk memasukkan empat olahraga tambahan di 33rd Game tersebut yaitu breakdancing, skateboarding, surfing dan sport climbing, demikian pernyataan International Federation of Sport Climbing (IFSC) di situs resminya, ifsc-climbing.org.

Proposal kemudian akan dipresentasikan ke Dewan Eksekutif Komite Olimpiade Internasional dari 26 hingga 28 Maret. Jika diterima, maka proposal akan diajukan ke 134e Sesi IOC pada 24 Juni di Lausanne, Swiss. Jika disetujui, sport climbing akan ditampilkan di Olimpiade Musim Panas untuk edisi kedua berturut-turut setelah debutnya di Olimpiade Tokyo 2020.

“Kami berterima kasih atas proposal untuk mengakui nilai sport climbing dan pekerjaan yang dilakukan oleh IFSC. Kami bangga menjadi bagian dari proses ini dan menantikan langkah selanjutnya dalam beberapa bulan mendatang, ”kata Presiden IFSC Marco Scolaris.

READ  Kesalahan Anda adalah Lo, Courtois

Penyelenggara Olimpiade di Paris telah mengusulkan untuk menyoroti kecepatan dan menggabungkan kategori dalam edisi 2024.

Sejak didirikannya IFSC pada tahun 2007 dan pengakuan definitifnya oleh IOC pada tahun 2010, olah raga panjat tebing telah dimasukkan dalam program olah raga di beberapa acara Olimpiade. Pada tahun 2016, olahraga ini ditambahkan ke Olimpiade Tokyo yang akan datang dan Olimpiade Remaja terakhir di Buenos Aires, tempat olahraga pendakian memulai debutnya di Olimpiade.

Sementara itu, Direktur Federasi Olahraga Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Pristiswan Buntoro menyambut positif kabar tersebut.

“Kami harus bersyukur. Ini akan menjadi tonggak baru dalam olahraga pendakian Indonesia saat mencapai puncaknya, ”kata Pristiswan, yang merupakan manajer tim Indonesia, dalam pernyataan yang dikirimkan kepada Jakarta Post.

Meski demikian, Pristiswan mengatakan, perkembangan tersebut jangan sampai membuat masyarakat olahraga panjat tebing Indonesia terlena.

Dengan pencapaiannya dalam kategori kecepatan secara global, Indonesia mendorong para pendaki untuk meningkatkan permainan mereka di kategori memimpin dan bouldering, di mana mereka tidak sekompetitif itu.

“Ini adalah waktu yang tepat untuk mendorong atlet kami ke kategori head and bouldering untuk hasil yang lebih baik di masa mendatang,” tambahnya.

Written By
More from Umair Aman
Inilah Pencapaian ‘Ratu Atletik India’
Pilavullakandi Thekkeparambil Usha atau PT Usha dikenal sebagai ‘Ratu Atletik India’. Lahir...
Read More
Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *