Jakarta:
Gempa berkekuatan 6,6 skala Richter melanda pantai barat Indonesia di Sumatera pada hari Jumat, Survei Geologi Amerika Serikat mengatakan, memicu kepanikan di pulau terdekat, tetapi tidak ada laporan kerusakan atau korban.
Gempa dangkal terjadi pada pukul 12:30 (06:30 GMT) di dekat Pulau Nias, sekitar 250 kilometer (160 mil) selatan kota Sinabang.
Juru bicara Badan Pencarian dan Penyelamatan Nias Agus Wibisono sejauh ini mengatakan tidak ada kerusakan atau korban jiwa yang dilaporkan.
“Saya menghubungi tim SAR di Nias Selatan dan Nias Barat. Mereka selamat dan sehat, tidak ada korban luka atau kerusakan,” kata Wibisono kepada AFP.
Wibisono mengatakan getarannya cukup kuat. Akibatnya warga menjadi panik, terutama yang tinggal di sepanjang pantai karena takut akan tsunami.
“Ada gempa yang membuat saya pusing, tapi sejauh ini bangunan di daerah saya sepertinya tidak rusak,” kata Sosial Zigoto, pemandu wisata di Nias selatan, kepada AFP.
“Saat itu terjadi kami semua bergegas keluar rumah dan merasa pusing,” tambahnya.
Gempa tersebut dirasakan cukup kuat di Padang, ibu kota Sumatera Barat, dan diikuti oleh gempa susulan yang lebih halus, namun tidak ada laporan kerusakan atau korban jiwa.
Indonesia sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi karena posisinya di “Cincin Api” Pasifik, busur aktivitas seismik yang intens di mana lempeng tektonik bertabrakan yang membentang dari Jepang ke Asia Tenggara dan melintasi Cekungan Pasifik.
Pada tahun 2004, gempa bumi berkekuatan 9,1 yang menghancurkan melanda pantai Sumatera dan memicu tsunami yang menewaskan 220.000 orang di seluruh wilayah, termasuk sekitar 170.000 di Indonesia.
Pada tahun 2018, gempa bumi yang kuat mengguncang pulau Lombok dan beberapa gempa lainnya terjadi selama dua minggu berikutnya, menewaskan lebih dari 550 orang di Pulau Holiday dan tetangganya, Sumbawa.
Belakangan tahun itu, gempa bumi berkekuatan 7,5 dan tsunami berikutnya di Palu di pulau Sulawesi menewaskan lebih dari 4.300 orang atau hilang.
(Kecuali untuk judulnya, cerita ini tidak diedit oleh staf NDTV dan diposting dari umpan tersindikasi.)
“Sarjana makanan bersertifikat. Pencinta internet. Guru budaya pop. Gamer yang tidak menyesal. Penggemar musik fanatik.”