Kantor Berita (The Jakarta Post)
Jakarta
Rabu 20 November 2019
Indonesia kehilangan kesempatan lain untuk lolos ke Piala Dunia FIFA 2022 setelah menderita kekalahan kelima berturut-turut di kualifikasi Grup G Zona Asia dari Malaysia pada Selasa malam.
Tim nasional sepak bola Indonesia memiliki tiga pertandingan kualifikasi lagi yang dijadwalkan untuk tahun depan – melawan Thailand, Uni Emirat Arab dan Vietnam – tetapi tanpa poin yang diperoleh sejauh ini, tim tidak mungkin dalam kesulitan mencapai Piala 2022.
Disorak oleh penonton di Stadion Bukit Jalil di Kuala Lumpur, Malaysia mengalahkan Indonesia 2-0, berkat pemain sayap Muhammad Safawi.
Safawi memberikan tendangan bebas yang luar biasa pada menit ke-30 setelah dilanggar di dekat permukaan oleh pemain Indonesia Yanto Basna. Dia kemudian mencetak gol kedua di menit ke-73, memanfaatkan kesalahan kapten Indonesia Yanto. Safawi memiliki beberapa peluang hat-trick, yang digagalkan oleh tiang gawang dan penjaga gawang tamu.
Indonesia dipimpin oleh pelatih sementara Yeyen Tumena setelah pelatih kepala Simon McMenemy dipecat karena kinerja tim yang buruk sepanjang babak playoff.
Yeyen mengakui kekurangan timnya berkontribusi pada kemenangan Malaysia.
“Kami kehilangan kesempatan untuk mencetak gol, [and they took] mengambil keuntungan dari kesalahan kami untuk mencetak gol.
“Dua gol Malaysia itu seperti hadiah kami untuk mereka,” kata Yeyen kepada wartawan usai pertandingan, seperti dikutip dari Antara News Agency.
Indonesia memiliki dua peluang untuk mencetak gol di babak pertama, namun Febri Haryadi dan Greg Nwokolo gagal mencapainya.
Di babak kedua, pemain Indonesia Osas Saha menerima penalti di menit ke-83, menawarkan peluang untuk setidaknya menutup selisih gol, tetapi tembakannya yang mudah dibaca membuat frustrasi para penggemar tuan rumah.
Meski kalah penalti, Yeyen menolak meremehkan para pemainnya. Namun, dia mengatakan akan melihat kegagalan itu sebagai titik balik bagi tim Indonesia.
“Aku akan mengatakan [missed] penalti adalah titik balik kami. Pokoknya pertandingan 90 menit sudah selesai dan kami tidak bisa mengubah hasilnya,” imbuhnya.
Febri yang langsung memberikan ucapan selamat kepada tim lawan usai peluit akhir dibunyikan, meminta maaf kepada suporter tuan rumah atas penampilan timnya yang mengecewakan.
“Kami sadar bahwa hasil akhirnya tidak seperti yang diharapkan dan itu mengecewakan, tetapi kami, para pemain, melakukan yang terbaik. Kami bekerja sangat keras di lapangan, tetapi kami tidak tahu memanfaatkan peluang,” tambahnya.
Pemecah masalah. Penulis. Pembaca lepas. Gamer setia. Penggemar makanan jahat. Penjelajah. Pecandu media sosial yang tidak menyesal.”