Rapat tertutup di DPR, kementerian, lembaga, dan perusahaan swasta yang digelar secara digital tidak luput dari risiko kebocoran details dan peretas.
Jakarta (ANTARA) – Raksasa telekomunikasi publik PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) diharapkan dapat mempercepat transformasi bisnisnya untuk mendukung penguatan kedaulatan info di tanah air, kata Evita Nursanty, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat.
“Telkom harus menjadi yang terdepan dalam kedaulatan details. Kami (Kamar) mendukung ini,” kata Nursanty dalam keterangan yang diterima ANTARA di Jakarta, Kamis.
Kedaulatan information di Indonesia kurang mandiri dalam pengelolaan data dan informasi, baik dalam kegiatan pemerintahan maupun bisnis. Padahal, beberapa daerah di Tanah Air masih bergantung pada teknologi digital buatan luar negeri, ujarnya.
“Selama pandemi COVID-19, kita cenderung mengandalkan platform digital, layanan digital, dan pusat info di luar negeri. Ini sangat memprihatinkan karena berarti kita belum memiliki ini. kedaulatan information. Kita terpapar. Itu mengancam, “Ucap perawat.
Mencontohkan, Nursanty menjelaskan, rapat tertutup di DPR, kementerian, lembaga, dan perusahaan swasta yang digelar secara virtual tidak luput dari risiko kebocoran info dan peretas.
Berita terkait: Saatnya Indonesia Raih Visibilitas Worldwide: Thohir
“Kami kira rapat tertutup, tapi berisiko. Ini berlaku untuk rapat di kementerian, lembaga, atau DPR. Sejak awal kami sudah katakan bahwa kami harus bisa mengembangkan aplikasi kami sendiri. Kami harus membangun aplikasi kami sendiri. memiliki info heart dan memiliki regulasi yang ketat untuk penggunaan details centre di Indonesia,” tegas Nursanty.
Dia menegaskan jika undang-undang perlindungan information pribadi disahkan, mungkin tidak akan efektif secara exceptional karena beberapa kesenjangan dalam teknologi dan infrastruktur pendukung.
Oleh karena itu, Nursanty optimis dengan gagasan untuk mendorong Telkom Indonesia mentransformasi bisnisnya dengan cepat, tidak hanya dengan memperluas konektivitas, tetapi juga dengan mengembangkan system digital dan layanan electronic, karena kedua layanan tersebut tetap didominasi oleh pengusaha asing.
“Pusat knowledge dan komputasi awan semuanya bersaing. Telkom juga harus menjadi pionir dalam pengembangan layanan digital yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan tidak hanya layanan About the Prime (OTT)”, tegasnya.
Untuk itu, Telkom harus menyiapkan sumber daya manusia yang ahli di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan memfasilitasi pengembangan talenta digital di Indonesia, kata Nursanty.
Berita terkait: Satelit Indonesia Telkom diluncurkan dari Florida
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”