Saya berharap semua atlet sukses, dan Tuhan memberkati usaha kita
Jakarta (ANTARA) – Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali pada Sabtu meresmikan upacara perpisahan virtual kontingen Indonesia untuk Paralympic Summer Games 2020 di Tokyo.
“Saya Zainudin Amali, Menteri Pemuda dan Olahraga, memimpin kontingen Indonesia untuk Paralympic Summer Games Tokyo 2020,” kata Amali dalam upacara yang diadakan secara virtual dari kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga di Jakarta.
“Saya berharap semua atlet sukses, dan Tuhan memberkati upaya kami,” katanya.
Dalam sambutannya, Menkeu mendorong para atlet yang telah mengikuti kompetisi internasional dan telah menjalani latihan intensif sejak Oktober 2020, untuk memberikan yang terbaik bagi Paralimpiade.
“Anda menghabiskan banyak waktu untuk mempersiapkan Paralympic Games. Saya akui pandemi bisa membatasi latihan Anda, tetapi setiap negara di dunia pernah mengalami masalah yang sama, jadi Anda tidak boleh merasa ketinggalan. Atlet lainnya,” ujarnya. berkomentar.
Amali menggambarkan atlet Paralimpiade sebagai pahlawan olahraga dan mengingatkan mereka bahwa mereka akan bersaing untuk Indonesia dan bukan hanya untuk mewakili keluarga mereka atau National Paralympic Committee (NPC) di Paralympic Games.
“Sebagai pahlawan olahraga, Anda harus memiliki semangat pantang menyerah untuk berjuang semaksimal mungkin. Saya pikir keterampilan Anda adalah yang terbaik di bidangnya masing-masing,” kata menteri.
Pada upacara tersebut, Chef de Mission Indonesia Paralympic Team Andi Herman mengatakan kontingen nasional terdiri dari 60 orang, termasuk 23 atlet dari tujuh bidang berbeda yang akan didampingi oleh 16 pelatih dan ofisial, enam anggota kepala misi, delapan anggota pendukung. tim dan tujuh pejabat KBRI Tokyo.
Ini akan menjadi yang kesebelas kalinya Indonesia berpartisipasi dalam Summer Paralympic Games. Sejak mengikuti Paralympic Summer Games 1976 di Montreal, Kanada, Indonesia baru sekali melewatkan ajang tersebut pada tahun 1992, ketika diadakan di Barcelona dan Madrid. , di Spanyol, katanya.
Meski dalam kondisi pandemi, Indonesia tetap melanjutkan persiapan penyelenggaraan Paralympic Games dengan menyelenggarakan pelatihan bagi para atlet di Surakarta, Jawa Tengah mulai Oktober 2020 hingga Agustus 2021, ujarnya.
Selain pelatihan intensif, AFN juga mendorong atlet untuk berpartisipasi dalam kompetisi internasional dan acara uji untuk memungkinkan mereka mendapatkan lebih banyak pengalaman dan poin kualifikasi, tambahnya.
Kontingen Indonesia tahun ini menargetkan merebut satu emas dan satu perak di cabang bulu tangkis, dan masing-masing tiga perunggu di cabang para-weightlifting, tenis meja, dan para-atletik, ungkap Herman. Tujuannya didasarkan pada perhitungan dan penilaian menyeluruh terhadap keterampilan atlet, tambahnya.
“Paralympic Games akan membantu para atlet mendapatkan lebih banyak pengalaman, dan kami dapat menilai permainan para pesaing untuk meningkatkan strategi pelatihan kami untuk Paralympic Games berikutnya ketika kami pulang,” kata Herman.
Berita Terkait: Raket Kayu Ayah Memulai Kesuksesan Apriyani
Berita terkait: Olimpiade tidak hanya tentang medali tetapi juga tentang partisipasi: Komite
Berita Terkait: Pemerintah Bangun Pusat Pelatihan Terpusat di Cibubur, Jakarta Timur
Pemecah masalah. Penulis. Pembaca lepas. Gamer setia. Penggemar makanan jahat. Penjelajah. Pecandu media sosial yang tidak menyesal.”