Hanya 30% operator UMKM di wilayah tersebut yang menggunakan Internet untuk proses bisnisnya.
untuk mendorong, Indonesia, 28 September 2021 / PRNewswire / – The Indonesia Kementerian Komunikasi dan Informatika baru-baru ini meluncurkan program literasi digital untuk memperluas transformasi dan teknologi digital di Sorong, Papua Barat, Indonesia. Diselenggarakan bekerjasama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GLND) Siberkreasi, program ini menyasar usaha mikro dan kecil dan menengah (UMKM) di wilayah tersebut.
Sorong, terletak di indonesia timur, terkenal dengan kekayaan sumber daya alam seperti pertanian, perikanan, peternakan, kehutanan, pertambangan dan potensi sektor pariwisata yang belum dimanfaatkan. Mayoritas UMKM di wilayah tersebut berasal dari sektor ritel dan perdagangan, disusul oleh sektor makanan dan minuman. Namun, literasi digital di kawasan ini masih rendah; lebih dari 70% UMKM mengaku belum pernah menggunakan internet untuk proses bisnisnya.
Untuk meningkatkan literasi digital di wilayah tersebut, Pekan Literasi Digital dibuka dengan lokakarya dan pelatihan dua hari di dalam dan di luar layar di Sorong, Papua Barat ke 23 September 2021. Antusiasme penonton lokal meroket, dengan lebih dari 600 peserta mengikuti sesi tersebut.
Buat ekuitas digital di indonesia timur
Acara dimulai dengan dua sesi utama. Yang pertama adalah “Percakapan tentang literasi digital”, yang memperkenalkan keterampilan literasi digital bagi UMKM, seperti pemanfaatan teknologi digital, media sosial, dan keamanan siber bagi UMKM. Adapun daftar pembicara sesi pertama acara ini antara lain Donny BU, pakar dari Kementerian Komunikasi dan Informatika; Teguh Hidayat Iskandar Alam, direktur Lembaga Penilaian Persaingan dan Kebijakan Perdagangan (LKPU) Sorong; dan Siti Aster, perwakilan UMKM di Sorong.
“Kami memiliki tingkat penetrasi internet yang tinggi karena 91% masyarakat Sorong adalah pengguna internet aktif,” kata Teguh Hidayat, “Namun, keterampilan literasi digital UMKM indonesia timur, termasuk Sorong, masih kurang.”
Baru baru ini laporan menunjukkan bahwa lebih dari 30% pelaku UMKM di indonesia timur tidak memiliki pengetahuan di media sosial. Selain itu, 40% mengatakan mereka tidak tahu bagaimana media sosial dapat membantu bisnis mereka. Sesi ini bertujuan untuk mengatasi batu sandungan ini, sekaligus memungkinkan peserta untuk mengeksplorasi potensi media sosial untuk bisnis mereka.
Tingkatkan UMKM dengan konten berkualitas tinggi
Sementara itu, program sesi kedua, “Berbagi pengetahuan: cara membuat konten yang menginspirasi” berfokus pada peningkatan kesadaran untuk menghasilkan konten berkualitas tinggi dengan penggunaan teknologi digital yang bertanggung jawab. Sesi tersebut menghadirkan seorang tokoh masyarakat Nicolas Saputra; Koordinator program literasi digital kementerian Rizki Amelia; serta fotografer dan videografer ternama, Michael G. Buyung.
“Teknologi digital jika dimanfaatkan dengan benar dapat memberdayakan UMKM. Mengadopsi pengetahuan tentang alat-alat digital umum, seperti fotografi dan videografi, dapat membantu UMKM meningkatkan bisnis mereka dan menambah nilai lebih pada produk mereka, ”kata Nicolas Saputra.
Pekan Literasi Digital Sorong juga menyelenggarakan kontes konten, kursus pelatihan gratis, dan webinar untuk masyarakat umum, yang mencakup berbagai keterampilan literasi digital. Kursus pelatihan dan webinar gratis tersedia di info.literasidigital.id.
Tentang Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia
Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia melalui Ditjen Aptika fungsi utama adalah mensosialisasikan dan mengembangkan infrastruktur digital nasional untuk percepatan Indonesia transformasi digital.
Kementerian bekerja sama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi sebagai mitra untuk menyampaikan pendidikan literasi digital kepada masyarakat umum melalui berbagai bentuk media. Gerakan ini berfokus pada pemanfaatan literasi digital sebagai sarana untuk meningkatkan kapasitas bangsa dan memajukan masyarakat Indonesia.
SUMBER Kementerian Komunikasi dan Informatika
“Sarjana makanan bersertifikat. Pencinta internet. Guru budaya pop. Gamer yang tidak menyesal. Penggemar musik fanatik.”