Jakarta. Indonesia dan Amerika Serikat pada Selasa sepakat untuk memperluas kerja sama maritim mereka dalam kunjungan Menteri Luar Negeri Antony Blinken.
Perjanjian yang diperbarui akan berlaku hingga 2026.
“Kami memperdalam kerja sama kami di bidang maritim, termasuk keselamatan maritim, pengelolaan sumber daya, konservasi perikanan, keselamatan dan navigasi, kegiatan ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi,” kata Blinken pada konferensi pers bersama dengan timpalannya dari Indonesia Retno Marsudi di Jakarta.
Kerja sama seperti itu sangat penting, menurut Blinken, dengan begitu banyak yang terjadi melalui laut di kawasan itu, apalagi krisis iklim.
“Pada saat kritis ketika krisis iklim mengancam lautan kita, sungai kita, pantai kita, kehidupan laut kita, kerja sama dalam masalah maritim sangat penting. Dan saya akan mengatakan, lebih penting dari sebelumnya, ”katanya.
Dalam kunjungannya, Blinken juga menandatangani perjanjian bilateral tentang pendidikan dan Peace Corps, program sukarelawan AS.
“Kami mengambil langkah-langkah untuk memperdalam dan memperkuat kerja sama antara negara-negara kami di bidang-bidang utama yang akan berdampak pada kehidupan warga negara kami,” tambah Blinken.
Perspektif Asean di Indo-Pasifik
Retno mengatakan kepada wartawan yang sama bahwa pertemuan bilateral juga menyentuh isu-isu regional, termasuk pandangan Asean tentang Indo-Pasifik. Dokumen ASEAN menganjurkan kerja sama di empat bidang utama, yaitu kerja sama maritim, konektivitas, tujuan pembangunan berkelanjutan, ekonomi, dan bidang kerja sama lainnya yang memungkinkan.
“Sudah saatnya ASEAN mengimplementasikan empat bidang kerja sama utama ini dengan mitra eksternalnya secara inklusif. Kemitraan konkrit yang saling menguntungkan akan berkontribusi pada stabilitas dan perdamaian di Indo-Pasifik,” kata Retno.
“Indonesia berharap Amerika Serikat dapat menjadi mitra nyata dalam implementasi perspektif ASEAN di Indo-Pasifik,” tambahnya.
Di ranah maritim, prospek Asean di Indo-Pasifik antara lain mendorong kerja sama untuk penyelesaian sengketa secara damai.
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”