SINGAPURA – Perdana Menteri Lee Hsien Loong akan melakukan perjalanan ke Indonesia Selasa depan (25 Januari) untuk retret para pemimpin Singapura-Indonesia, kata sekretaris persnya.
Menanggapi pertanyaan dari media pada Kamis 20 Januari, Chang Li Lin mengatakan bahwa pertemuan di Bintan akan diselenggarakan oleh Presiden Indonesia Joko Widodo.
“Para pemimpin akan melihat kemajuan yang dicapai dalam kerja sama bilateral dan mencari cara untuk lebih memperdalam keterlibatan di bidang-bidang utama yang menjadi kepentingan bersama,” tambahnya.
Kementerian Luar Negeri Indonesia sebelumnya telah mengumumkan bahwa acara yang semula dijadwalkan diadakan pada tahun 2020, akan berlangsung pada Selasa depan.
Para pemimpin terakhir bertemu pada 8 Oktober 2019 untuk retret tahunan, yang menyediakan system bagi kedua negara untuk memetakan jalan ke depan di bidang kerja sama utama.
Mereka belum mundur sejak itu karena pandemi Covid-19.
Kerjasama ekonomi telah menjadi elemen kunci dari retret sebelumnya. Singapura telah menjadi trader asing terbesar di Indonesia sejak 2014, dengan complete investasi sebesar US$9,8 miliar (S$13,2 miliar) pada tahun 2020.
Indonesia juga merupakan salah satu dari 10 mitra dagang teratas Singapura tahun itu, dengan perdagangan bilateral mencapai $48,8 miliar. Sebuah perjanjian investasi bilateral juga mulai berlaku tahun lalu.
Kedua negara juga selalu menjadi salah satu sumber utama kedatangan wisatawan satu sama lain sebelum pandemi.
Pada 3 Januari, juru bicara Kementerian Luar Negeri Singapura (MFA) mencatat bahwa Singapura dan Indonesia telah membuat kemajuan yang baik dalam diskusi tentang isu-isu bilateral utama, sesuai dengan kerangka kerja yang telah disepakati kedua negara pada tahun 2019.
Meskipun juru bicara MFA tidak merinci apa masalah utamanya, kerangka kerja 2019 membahas dua masalah: manajemen wilayah udara dan pelatihan militer.
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”