LUMAJANG, Indonesia – Gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa, pulau terpadat di Indonesia, memuntahkan kolom tebal abu, gas panas, dan lava menuruni lerengnya dalam letusan mendadak yang dipicu oleh hujan lebat pada Sabtu. Setidaknya satu penduduk desa meninggal karena luka bakar dan puluhan dirawat di rumah sakit.
Letusan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang Provinsi Jawa Timur telah meninggalkan beberapa desa tertutup abu.
Badai petir dan hujan berhari-hari, yang mengikis dan akhirnya meruntuhkan kubah lava di atas Semeru setinggi 3.676 meter, memicu letusan, kata Eko Budi Lelono, kepala pusat studi geologi.
Dia mengatakan aliran gas panas dan lava mengalir hingga 800 meter ke sungai terdekat setidaknya dua kali pada hari Sabtu. Orang-orang diperintahkan untuk tinggal 5 kilometer dari mulut kawah, kata badan tersebut.
“Kolom abu tebal telah membuat beberapa desa menjadi gelap gulita,” kata Bupati Lumajang Thoriqul Haq. Beberapa ratus orang dipindahkan ke tempat penampungan sementara atau ditinggalkan di daerah aman lainnya, katanya, seraya menambahkan bahwa pemadaman listrik telah menghambat evakuasi.
Puing dan lahar bercampur dengan curah hujan membentuk lumpur tebal yang menghancurkan jembatan utama yang menghubungkan Lumajang dan kabupaten tetangga Malang, serta jembatan yang lebih kecil, kata Haq.
Meskipun ada peningkatan aktivitas sejak Rabu, status waspada Semeru tetap pada level tertinggi ketiga dari empat level sejak letusannya dimulai tahun lalu, dan Pusat Vulkanologi Indonesia untuk Mitigasi Bencana Geologi tidak mengambilnya minggu ini, kata Lelono.
Satu orang meninggal karena luka bakar parah dan 41 lainnya dirawat di rumah sakit karena luka bakar, kata Indah Masdar, wakil bupati. Dia mengatakan dua penduduk desa hilang dan beberapa penambang pasir terjebak di daerah terpencil di sepanjang sungai desa.
Seluruh rumah di Desa Curah Kobokan rusak akibat puing-puing vulkanik, kata Masdar.
Laporan televisi menunjukkan orang-orang berteriak dan berlari di bawah awan abu yang sangat besar, wajah mereka basah karena hujan bercampur debu vulkanik. Terakhir kali Semeru meletus pada Januari lalu tidak ada korban jiwa.
Indonesia, negara kepulauan berpenduduk lebih dari 270 juta orang, rentan terhadap gempa bumi dan aktivitas vulkanik karena terletak di sepanjang “Cincin Api” Pasifik, serangkaian garis patahan berbentuk tapal kuda.