JAKARTA: Indonesia mengatakan pembentukan koridor perjalanan antar anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) harus dipercepat untuk mempercepat pemulihan ekonomi regional pascapandemi.
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan Kamis (17 Februari) bahwa implementasi ASEAN Travel Corridor Arrangement Framework (ATCAF) berjalan lambat.
Berbicara pada konferensi pers digital setelah retret para menteri luar negeri ASEAN di ibukota Kamboja, Phnom Penh, Mdm Marsudi mengatakan bahwa ATCAF dapat dilaksanakan melalui pengaturan bilateral dan worldwide.
“Untuk itu, Indonesia mendorong percepatan implementasi ATCAF, baik melalui perjanjian bilateral maupun pembukaan yang komprehensif dengan protokol kesehatan yang ketat,” kata Mdm Marsudi.
ASEAN telah membahas ATCAF sejak 2020, yang akan memungkinkan orang-orang di kawasan itu untuk bepergian dengan bebas di tengah pandemi COVID-19.
Indonesia sejauh ini telah membuka Nongsapura di Batam dan Lagoi di Bintan untuk para pelancong dari Singapura yang divaksinasi sejak akhir Januari, yang memungkinkan para pelancong untuk bepergian ke daerah-daerah ini tanpa karantina.
Pada hari Rabu, Singapura mengumumkan bahwa pengaturan jalur lalu lintas yang divaksinasi (VTL) melalui laut dari Batam dan Bintan di Indonesia akan diluncurkan mulai 25 Februari.
Indonesia dan Malaysia juga telah mengumumkan pada bulan November bahwa kedua negara akan membuka koridor perjalanan, tetapi rinciannya belum dapat dikonfirmasi.
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”