KENDALA ANGGARAN, KURANGNYA INVESTOR
Pemerintah mengatakan ibu kota harus pindah dari Jakarta di pulau Jawa ke Nusantara karena yang pertama tenggelam dan padat.
Ada juga argumen bahwa pembangunan ibu kota baru sekitar 2.000 km di Kalimantan akan meningkatkan kegiatan ekonomi dan pembangunan di Indonesia bagian timur. Pembangunan negara selama ini terfokus pada pulau Jawa.
Pembangunan ibu kota baru Nusantara diharapkan selesai dalam lima tahap. Total biaya konstruksi diperkirakan mencapai US$31 miliar.
Tahap pertama, termasuk pembangunan keraton, beberapa kementerian dan infrastruktur dasar seperti jalan dan perumahan, diharapkan selesai pada 2024.
Tahap akhir pembangunan Nusantara dijadwalkan untuk seratus tahun negara itu pada tahun 2045, dengan ibu kota baru yang terhubung dengan kota-kota sekitarnya seperti Balikpapan dan Samarinda.
Sementara perkembangan ibu kota baru belum mencapai puncaknya, wisatawan mulai berbondong-bondong ke ground zero, yang terbuka untuk umum pada akhir pekan dan hari libur nasional.
“Saya ingin melihat apakah istana sudah selesai seperti di video di Youtube. Ternyata belum ada, belum siap,” kata Imam Ghozali, 56 tahun.
Ia bekerja sebagai guru di Nganjuk, Jawa Timur. Dia sedang berlibur dan memutuskan untuk mengunjungi putranya yang tinggal di Balikpapan, sekitar satu setengah jam perjalanan dari Nusantara.
Ghozali mendapat kesan bahwa Istana Negara, yang terkenal dengan desainnya yang terinspirasi dari Garuda, telah dibangun. Garuda adalah burung mitologi yang merupakan lambang negara Indonesia.
“Saya bayangkan sudah siap dan megah tapi tidak ada apa-apa di sini. Masih dalam tahap perencanaan. Saya agak kecewa,” kata Ghozali.
Dia berpikir mungkin dalam dua tahun bangunan itu akan terlihat. “Yah, mungkin hanya bagian utama,” tambahnya.
Ekonom yang berbasis di Jakarta Bhima Yudhistira mengatakan itu akan menjadi perjuangan yang berat pada tahun 2024.
“Kalau untuk pembangunan ibu kota baru akan sulit meski hanya beberapa kementerian dan istana negara,” kata Yudhistira kepada CNA.
“Karena persiapan (deadline) sangat ketat dan masih dalam tahap pengadaan,” kata direktur eksekutif Pusat Studi Ekonomi dan Hukum.
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”