Pejabat tinggi pertanian Australia pada hari Kamis berusaha untuk menilai tanggapan Indonesia terhadap wabah penyakit mulut dan kuku pada populasi ternaknya dan menawarkan bantuan untuk menghentikan penyebarannya lebih lanjut.
Penyakit – penyakit virus akut dan sangat menular dari hewan berkaki terbelah yang kadang-kadang menular ke manusia – terdeteksi di dua provinsi di Indonesia yaitu Aceh dan Jawa Timur pada bulan Mei dan telah menyebar ke 20 provinsi lainnya, termasuk Bali, selama dua tahun terakhir. bertahun-tahun. bulan.
Menteri Pertanian Australia Murray Watt berbicara dengan timpalannya dari Indonesia Syahrul Yasin Limpo untuk mendukung upaya Indonesia menahan penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku di tetangga besar terdekat Australia.
Hingga Kamis, lebih dari 366.000 hewan telah terinfeksi di 22 provinsi, sebagian besar di pulau Jawa dan Sumatra yang berpenduduk lebih padat. Setidaknya 2.400 hewan telah mati karena penyakit ini, menurut data resmi dari Gugus Tugas Penyakit Mulut dan Mulut Nasional Indonesia.
Pemerintah telah memperingatkan semua peternak dan pedagang ternak untuk memastikan ternak yang mereka jual bebas dari penyakit, memerintahkan pemotongan hewan untuk membunuh dan mengubur setiap hewan yang menunjukkan gejala penyakit mulut dan kuku dan vaksinasi umum hewan rentan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah telah menyiapkan sekitar 3 juta dosis vaksin, sebagian besar dari Prancis. Hampir 500.000 hewan telah divaksinasi pada hari Kamis.
Setelah bertemu Limpo di ibu kota, Jakarta, Watt mengatakan pemerintah Australia akan mengirimkan satu juta vaksin pada awal Agustus bersama dengan paket pendanaan $500.000 ($337.600) untuk Meat and Livestock Australia untuk bekerja dengan taman-taman penggemukan Indonesia.
(Penafian: Cerita ini dibuat secara otomatis dari umpan sindikasi; hanya gambar dan judul yang mungkin telah dikerjakan ulang oleh www.republicworld.com)