Dewan Redaksi (The Jakarta Post)
Jakarta ●
Sabtu 2 Juli 2022
Pemerintah dan Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) telah mengambil keputusan yang tepat dengan mengizinkan tim Israel untuk berpartisipasi dalam Piala Dunia U-20 FIFA yang akan menjadi tuan rumah Indonesia tahun depan. Ini terlepas dari sensitivitas masalah di negara berpenduduk mayoritas Muslim yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel dan telah berulang kali mengutuknya karena pendudukannya atas Palestina.
Seperti yang diharapkan, Majelis Ulama Indonesia (MUI), yang dikenal dengan pandangan konservatifnya tentang Islam, meminta pemerintah untuk mempertimbangkan semua kemungkinan dampak mengizinkan pemain sepak bola muda Israel masuk.
Memang, di masa lalu, pemerintah telah melarang atlet Indonesia bermain melawan olahragawan Israel atau melarang orang Israel berpartisipasi dalam turnamen apa pun yang diselenggarakan oleh Indonesia sebagai tanda solidaritas dengan Palestina. Akibatnya, Indonesia mendapat sanksi dan denda dari organisasi olahraga internasional.
Pada tahun 1958, Indonesia didiskualifikasi dari kualifikasi Piala Dunia setelah menolak memainkan pertandingan kandang dan tandang melawan Israel. Pada tahun 1962, pemerintah menolak partisipasi Israel di Asian Games, mendorong Organisasi Olimpiade Internasional untuk menghukum Indonesia. Pada tahun 2006, Indonesia didenda dan hampir dikeluarkan dari Federasi Tenis Internasional setelah mundur dari Piala Fed yang diadakan di Tel Aviv.
Akhir-akhir ini ada perkembangan yang menggembirakan dalam cara pemerintah mendukung dan menjunjung tinggi semangat Olimpiade universalisme, yang tidak mengenal batas-batas politik, agama atau ras. Pada 2015, meski enggan, Indonesia memberikan visa kepada pemain bulu tangkis Misha Zilbermain dari Israel untuk bertanding di Kejuaraan Dunia di Jakarta.
Menteri Olahraga dan Pemuda Zainudin Amali mengatakan, tidak perlu ada keraguan tentang partisipasi Israel di Piala Dunia U-20 karena masalah tersebut telah dibahas dan disepakati oleh semua pihak, termasuk Indonesia sebagai tuan rumah, sejak 2019. Semua tim yang lolos ke turnamen akan diperbolehkan bermain di wilayah Indonesia. Pertandingan akan dimainkan di Jakarta; Palembang, Sumatera Selatan; Bandung, Jawa Barat; Surakarta, Jawa Tengah; Surabaya, Jawa Timur; dan Denpasar, Bali.
Israel memenuhi syarat untuk final yang akan diadakan dari 20 Mei hingga 11 Juni 2023 setelah finis kedua di bawah Inggris di Grup B dan mencapai semifinal Piala Eropa baru-baru ini.
Kementerian Luar Negeri juga tidak menganggap kehadiran tim Israel di negara itu sebagai masalah besar, karena acara tersebut berada di bawah naungan badan sepak bola dunia FIFA. Juru bicara Kementerian Teuku Faizasyah mengatakan pemberian visa Indonesia kepada warga negara Israel belum pernah terjadi sebelumnya. Kantor imigrasi mengizinkan dua anggota Knesset untuk menghadiri kongres International Parliamentary Union (IPU) yang diselenggarakan oleh Indonesia di Bali pada bulan Maret. Visa tersebut diberikan karena undangan untuk menghadiri kongres tersebut berasal dari IPU, bukan dari DPR selaku wakil Indonesia untuk IPU.
Untuk beberapa alasan, olahraga perlu dipisahkan dari politik. Gerakan Olimpiade dan dunia olahraga pada umumnya dengan jelas mengecam segala bentuk campur tangan politik. Secara khusus, FIFA telah mencoba untuk menjauhkan sepak bola dari politik dan untuk memastikan bahwa setiap asosiasi sepak bola nasional mematuhi aturan tersebut.
Sebagai tuan rumah yang baik, Indonesia bertanggung jawab untuk menyediakan fasilitas terbaik yang akan membantu semua tim peserta, termasuk Israel, untuk tampil baik. Indonesia juga harus memastikan keselamatan semua pemain.
Pemecah masalah. Penulis. Pembaca lepas. Gamer setia. Penggemar makanan jahat. Penjelajah. Pecandu media sosial yang tidak menyesal.”