Gunung berapi tertinggi di Indonesia, Gunung Semeru, telah meletus, melepaskan awan gas panas dan sungai lava dan mendorong pihak berwenang untuk meningkatkan kewaspadaan gunung berapi ke level tertinggi.
Hampir 2.000 orang di pulau Jawa yang berpenduduk padat telah dievakuasi dari desa-desa di dekat puncak. Letusan hari Minggu menyelimuti beberapa desa dalam hujan abu, yang menghalangi sinar matahari, tetapi tidak ada korban yang dilaporkan.
Peningkatan aktivitas vulkanik pada Minggu sore mendorong pihak berwenang untuk memperluas zona bahaya di sekitar Semeru menjadi 8 km (5 mil) dari kawah, kata Hendra Gunawan, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
Ia mengimbau warga menjauhi sektor tenggara gunung berapi di sepanjang Sungai Besuk Kobokan yang merupakan jalur aliran lahar.
Letusan besar terakhir Semeru terjadi pada Desember tahun lalu yang menewaskan 51 orang dan mengubur desa-desa dalam lapisan lumpur. Beberapa ratus orang menderita luka bakar serius dan lebih dari 10.000 orang dievakuasi.
Semeru, juga dikenal sebagai Mahameru, telah meletus beberapa kali selama 200 tahun terakhir. Namun, seperti banyak dari 129 gunung berapi aktif di Indonesia, puluhan ribu orang terus hidup di lerengnya yang subur.
Indonesia, negara kepulauan berpenduduk lebih dari 270 juta orang, terletak di sepanjang “Cincin Api” Pasifik, serangkaian garis patahan berbentuk tapal kuda yang rentan terhadap gempa bumi dan aktivitas gunung berapi.
“Sarjana makanan bersertifikat. Pencinta internet. Guru budaya pop. Gamer yang tidak menyesal. Penggemar musik fanatik.”