Jakarta (ANTARA) – Tim wushu Indonesia akan berlatih di China sebagai bagian dari persiapan menghadapi Pesta Olahraga Asia Tenggara (SEA Games) ke-32 yang akan digelar di Phnom Penh, Kamboja, pada 5 hingga 17 Mei 2023.
Sekjen Persatuan Wushu Indonesia (PB WI) Ngatino mengatakan Indonesia akan mengirimkan 19 atlet, di antaranya 11 atlet di kategori taolu dan delapan atlet di kategori sanda. Mereka akan berangkat ke China pada bulan Februari.
“Tim wushu Indonesia akan berlatih di China pada Februari 2023. Namun, kami belum melengkapi dokumen yang diperlukan untuk mengetahui waktu keberangkatan yang tepat,” kata Ngatino dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.
Pelatihan akan berlangsung di dua kota yang berbeda. Atlet Sanda akan tinggal di Henan, sedangkan atlet Taolu akan berlatih di Nazhing.
Untuk SEA Games Kamboja 2023, Indonesia akan mengirimkan delapan atlet untuk kategori taolu dan enam untuk sanda.
Berita Terkait: Indonesia meraih peringkat ketiga Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022
PB WI menargetkan setidaknya tiga medali emas di pesta olahraga terbesar di kawasan itu, meski pemerintah menginginkan empat medali emas.
Sebelumnya, tim wushu Indonesia berhasil meraih target tiga medali emas SEA Games 2021 di Vietnam dan menempati posisi kedua klasemen perolehan medali.
Tim tersebut meraih tiga medali emas, sembilan medali perak, dan tiga medali perunggu.
Indonesia memiliki beberapa atlet papan atas peraih medali emas SEA Games 2023.
Mereka adalah Peraih Emas SEA Games 2019 Edgar Xavier Marvelo, Peraih Emas SEA Games 2021 Seraf Naro Siregar dan Alisya Mellynar, serta Peraih Perak SEA Games 2021 Nadhira Mauriska.
Untuk pertama kalinya, Kamboja akan menjadi tuan rumah acara olahraga dua tahunan Asia Tenggara. Ini akan menampilkan 36 cabang olahraga dengan 47 disiplin dan 585 medali.
Berita Terkait: Tim wushu Indonesia membidik empat medali emas di SEA Games 2023
Berita Terkait: Para atlet akan bertanding di luar negeri untuk mempersiapkan SEA Games
Pemecah masalah. Penulis. Pembaca lepas. Gamer setia. Penggemar makanan jahat. Penjelajah. Pecandu media sosial yang tidak menyesal.”