Tanah longsor telah menyapu rumah-rumah di pulau terpencil Serasan, di tepi Laut Cina Selatan.
Sedikitnya 15 orang tewas dan puluhan hilang setelah hujan lebat dan tanah longsor di wilayah Natuna, Indonesia, di tepi Laut Cina Selatan.
Gambar dan video dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan tanah longsor mengalir melalui kawasan hutan dan membuang lumpur dan puing-puing ke rumah-rumah di pulau terpencil Serasan.
Potongan logam dari atap yang robek dan pohon tumbang juga terlihat setelah bencana hari Senin.
Lokasi tanah longsor dan hujan terus menerus mempersulit upaya pencarian dan penyelamatan, kata BNPB di Twitter. Komunikasi juga terputus, tambahnya.
Kepala Badan Pencarian dan Pertolongan Natuna, Abdul Rahman, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa 15 orang dipastikan tewas dan 50 hilang.
“Waktu berubah. Angin masih bertiup kencang. Gelombang pasangnya tinggi, ”kata Junainah, juru bicara Badan Penanggulangan Bencana Kepulauan Riau.
Berdasarkan laporan yang disampaikan Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tadi, peristiwa itu dipicu oleh curah hujan yang tinggi ditambah kondisi tanah yang labil. pic.twitter.com/OZz7RHm37v
— BNPB Indonesia (@BNPB_Indonesia) 6 Maret 2023
Tim SAR beranggotakan 60 orang berangkat ke pulau itu pada Senin sore, dengan perjalanan diperkirakan memakan waktu 7-8 jam dengan speedboat.
Juru bicara BNPB Abdul Muhari mengatakan, sebuah helikopter akan dikerahkan pada Selasa untuk mempercepat proses pengiriman logistik.
Jalan utama di kawasan itu juga terputus akibat tanah longsor, yang semakin menghambat proses evakuasi.
Indonesia rentan terhadap tanah longsor selama musim hujan, diperburuk di beberapa tempat oleh penggundulan hutan, dan hujan lebat yang berkepanjangan menyebabkan banjir di berbagai bagian nusantara.
Para ahli mengatakan bencana terkait cuaca di negara itu kemungkinan besar diperparah oleh perubahan iklim.
“Sarjana makanan bersertifikat. Pencinta internet. Guru budaya pop. Gamer yang tidak menyesal. Penggemar musik fanatik.”