JAKARTA (Reuters) – Perusahaan teknologi terbesar di Indonesia, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, melaporkan kerugian kuartalan yang lebih sempit pada hari Kamis dan memperkirakan laba inti kuartal keempat karena pendapatan meningkat dan langkah-langkah pemotongan biaya membuahkan hasil.
Seperti banyak perusahaan teknologi lainnya, GoTo memangkas pengeluaran dan memberhentikan staf tahun ini untuk mengatasi ketidakpastian ekonomi global.
CEO Grup Andre Soelistyo mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa perusahaan setengah jalan untuk mengubah EBITDA yang disesuaikan positif pada kuartal keempat.
EBITDA yang disesuaikan, atau laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi, meningkat 67% pada kuartal pertama dibandingkan tahun sebelumnya, berkat peningkatan pendapatan kotor sebesar 14% menjadi 6.000 miliar rupee.
“Fokus kami pada kualitas tinggi, konsumen yang menguntungkan bersama dengan pendekatan biaya yang disiplin telah meningkatkan efisiensi kami secara dramatis,” katanya.
GoTo, yang didukung oleh grup investasi Jepang SoftBank Group Corp, memperkirakan kerugian EBITDA yang disesuaikan pada tahun 2023 berada di kisaran 5,3 triliun rupee hingga 4,6 triliun rupee (360, $5 juta hingga $312,9 juta) setelah serangkaian langkah pemotongan biaya yang mencakup merumahkan lebih dari 1.300 pekerja sejak tahun lalu.
“Biaya dasar yang lebih rendah akan memberi kami fleksibilitas tambahan untuk mengalokasikan modal guna mempercepat pertumbuhan di masa mendatang,” kata Chief Financial Officer GoTo Group Jacky Lo.
GoTo mencatat rugi bersih Rp 3,9 triliun dalam tiga bulan pertama 2023, dibandingkan rugi Rp 6,6 triliun setahun sebelumnya.
Saham GoTo ditutup naik 4,21% pada 99 rupee per saham pada hari Kamis menjelang pengumuman pendapatan.
($1 = 14.700,0000 rupiah)
(Laporan Stefanno Sulaiman; Diedit oleh Kirsten Donovan)
Pemecah masalah. Penulis. Pembaca lepas. Gamer setia. Penggemar makanan jahat. Penjelajah. Pecandu media sosial yang tidak menyesal.”