Jakarta. Seiring lanskap politik yang terus berkembang, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan pada hari Sabtu bahwa dia siap mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden 2024, tetapi menambahkan bahwa dia tidak membutuhkan terlalu banyak perhatian untuk menjadi kandidat.
Erick juga mencontohkan potensi karir politiknya akan bergantung pada arahan Presiden Joko Widodo yang telah mempercayakan banyak tugas krusial kepadanya di masa lalu, seperti memimpin panitia penyelenggara Asian Games 2018 dan tim kampanye presiden 2019. , sebelum meminta pengusaha itu masuk kabinet.
“Saya berada di sisi Presiden Jokowi dan saya seperti pemandu saya. Itu berarti jika ada kesempatan untuk membangun bangsa ini dengan dia masih di sini, saya akan melakukannya. [take] kesempatan ini,” kata Erick dalam sebuah pernyataan.
Meskipun demikian, Erick menjelaskan bahwa niatnya tidak berkisar mencari kekaguman atau promosi diri. Ia menyatakan siap memberikan kontribusi bagi negara, baik di dalam maupun di luar pemerintahan.
Partai Amanat Nasional PAN terang-terangan mencoba mencalonkan Erick sebagai calon wakil presiden Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto.
Namun Erick mengatakan pencalonannya tidak jauh dari kata tegas karena undang-undang mewajibkan partai atau gabungan partai menguasai 20% kursi DPR untuk mencalonkan calon.
Lebih lanjut, dia mengatakan akan menolak permintaan menjadi cawapres jika tidak ada agenda yang jelas untuk menjadikan Indonesia bangsa yang lebih baik mulai hari ini.
“Apa gunanya memiliki kekuatan politik jika menyesatkan negara? Saya tidak akan menjadi bagian dari perjanjian semacam itu dan saya lebih suka berada di luar pemerintah,” katanya.
“Tetapi ketika ada kesepakatan besar dengan indikator konkret tentang tujuan masa depan, kita dapat duduk dan berbicara. Sungguh memalukan bagi negara jika ini semua tentang kekuasaan.
Sebuah survei oleh Saiful Mujani Research Center pada Mei menunjukkan bahwa Erick adalah kandidat terkuat untuk menjadi pasangan Ganjar, calon terdepan dalam jajak pendapat terbanyak yang dicalonkan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang berkuasa. .
Namun Erick mengatakan masih terlalu dini untuk membahas kemungkinan pencalonannya hingga ada kesepakatan tertulis antara partai politik.
Tag: Kata kunci: