Gumpalan-gumpalan gas yang terletak di dekat lubang hitam supermasif di Galaksi Bima Sakti, telah terdeteksi sebagai sumber penembakan sinar gamma berenergi tinggi secara teratur ke arah Bumi. Penemuan ini merupakan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh dua astrofisikawan dari National Autonomous University of Mexico. Mereka menemukan bahwa semburan radiasi ini berasal dari gumpalan-gumpalan gas yang berputar di sekitar lubang hitam dengan kecepatan hampir sepertiganya kecepatan cahaya.
Temuan ini diharapkan dapat memecahkan misteri tentang lubang hitam pusat Bima Sakti yang telah membingungkan para astronom selama dua tahun terakhir. Gelombang radiasi sinar gamma pertama kali terdeteksi pada tahun 2021, namun diketahui bahwa radiasi tersebut tidak mungkin berasal dari dalam lubang hitam itu sendiri. Pasalnya, lubang hitam pusat Bima Sakti memiliki sedikit materi di sekitarnya dan memakan dengan sangat lambat, sehingga tidak dapat menjelaskan fenomena sinar gamma tersebut.
Dalam penelitian ini, para peneliti menggunakan data dari Teleskop Luar Angkasa Sinar Gamma Fermi untuk mengungkap asal muasal sinar gamma tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa denyut sinar gamma muncul dari dekat lubang hitam sekali setiap 76,32 menit. Para peneliti kemudian menyimpulkan bahwa sinar gamma dan sinar-X dipancarkan oleh gumpalan-gumpalan gas yang berputar di sekitar lubang hitam dengan kecepatan sekitar 30% kecepatan cahaya.
Penemuan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang lingkungan di sekitar lubang hitam supermasif, khususnya lubang hitam di jantung Bima Sakti. Selain itu, temuan ini juga memberikan kontribusi penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan astrofisika dan dapat membantu para astronom dalam memahami fenomena-fenomena di jagat raya ini.
Pemecah masalah. Penulis. Pembaca lepas. Gamer setia. Penggemar makanan jahat. Penjelajah. Pecandu media sosial yang tidak menyesal.”
