Beberapa Negara di Timur Tengah Tutup Wilayah Udara Mereka karena Serangan Israel oleh Garda Revolusi Iran
Beberapa negara di Timur Tengah telah menutup wilayah udara mereka sebagai tindakan antisipasi menyusul serangan Israel oleh Garda Revolusi Iran. Menteri Pertahanan Iran telah memperingatkan negara lain tentang konsekuensi membuka wilayah udara mereka untuk serangan Israel.
Lebanon, Irak, Suriah, dan Yordania termasuk di antara negara-negara yang telah menutup wilayah udara mereka. Yordania juga telah menyiapkan pertahanan udara mereka untuk menghadapi drone atau pesawat Iran yang melanggar wilayah udaranya. Negara tersebut juga telah menutup ruang udaranya dan mengalihkan penerbangan yang dekat dengan area yang mungkin menjadi target Iran.
Di Suriah, sistem pertahanan Pantsir buatan Rusia telah disiagakan di Damaskus dan pangkalan-pangkalan utama mereka karena risiko serangan Israel. Sementara itu, Irak juga telah menutup ruang udaranya setelah serangan Iran di wilayah pendudukan Israel.
Perdana Menteri Israel telah mengadakan rapat kabinet perang di Tel Aviv untuk membahas serangan Iran menggunakan drone dan rudal. Israel juga telah mengirim peringatan terhadap serangan yang mungkin dilakukan oleh Iran dan telah meningkatkan kewaspadaan di wilayahnya.
Situasi di Timur Tengah semakin tegang dengan adanya serangan-serangan dan tutupnya wilayah udara beberapa negara. Israel dan Iran terus saling mengancam dan meningkatkan persiapan militer mereka. Perkembangan selanjutnya tetap dipantau dengan ketat oleh semua pihak di kawasan tersebut.