Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah berkinerja cepat minggu ini. Maka tak heran jika pagi tadi Kamis (11/12/2020) IHSG dibuka di zona merah akibat aksi ambil untung.
IHSG dibuka pada 5494485 atau penurunan ,27% di awal perdagangan. Setelah 20 menit, koreksi IHSG semakin dalam dan pada pukul 09.30 WIB, benchmark bursa nasional turun ,43%.
Sementara investor asing hanya membuka 5 menit perdagangan untuk menjual saham senilai Rs 32 miliar, karena trader asing kemarin mencari saham di bursa Indonesia saat dibuka. selama 5 menit.
Saham yang dijual trader asing antara lain Financial institution BRI (BBRI) dengan penjualan bersih Rp 13,8 miliar, Bank Central Asia (BBCA) dengan penjualan bersih Rp 8,2 miliar, Antam (ANTM) dengan penjualan bersih Rp6,5 miliar. Lalu ada pemancar telekomunikasi Telkom (TLKM) dan Tower Bersama (TBIG) yang juga dijual asing.
Setelah sempat reli selama 5 hari berturut-turut, pada perdagangan hari ini IHSG perlu dikoreksi. Hal ini sejalan dengan penurunan indeks Dow Jones sebesar ,08% dan penurunan sejumlah harga komoditas.
Pada Rabu, IHSG ditutup menguat ,85% ke amount 5.509,51 poin dengan nilai transaksi Rp 16,37 triliun dengan quantity 19,78 miliar unit saham.
Investor asing dikabarkan melakukan net beli sebesar Rp 1,01 triliun Pasar saham masih nampaknya merespon positif katalisator pengembangan vaksin Pfizer yang dikatakan 90% efektif melawan virus Corona tanpa efek samping.
Saat IHSG dibuka dengan koreksi setelah reli tak terbendung, pasar saham di Asia bergerak. Hanya dua indeks Asia yang dibuka hari ini di zona merah yaitu indeks KOSPI Korea Selatan yang dibuka turun ,13%, disusul indeks Straits Moments (STI) yang turun sebesar , 1% pada pembukaan hari ini.
Sedangkan sisanya dibuka di zona hijau yaitu indeks Dangle Seng di Hongkong yang dibuka ,88%, disusul Nikkei di Jepang yang naik ,35% dan Shanghai Composite di China yang naik ,35%. sedikit meningkat ,07%.
Dow Jones Industrial Ordinary (DJIA) ditutup turun ,08% atau 23,29 poin turun tipis di 29.397,63. Kali ini DJIA ditutup melemah setelah mencatat penguatan selama beberapa hari.
Sementara itu, S&P 500 ditutup naik 27,13 poin atau ,77% pada 3.572,66 dan Nasdaq ditutup naik 2,01% pada 11.786,43.
Ini terjadi setelah saham teknologi turun tajam selama 2 hari terakhir. Nasdaq, yang merupakan konstituen kaya saham teknologi, rebound pada saham rumah tangga seperti Microsoft, Amazon.com Inc, Apple Inc, dan Netflix Inc.
TIM PENELITI CNBC INDONESIA
(yang / yang mana)
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”