Bantuan tersebut datang setelah kapal asing lainnya dari Australia, Singapura dan Malaysia meninggalkan nusantara, setelah membantu pihak berwenang Indonesia menemukan kapal yang terdampar tersebut.
KRI Nanggala 402 – salah satu dari lima kapal selam di armada Indonesia – hilang bulan lalu karena dijadwalkan untuk berpartisipasi dalam latihan pelatihan torpedo langsung.
Sebuah kendaraan penyelamat bawah air yang disediakan oleh negara tetangga Singapura secara visible mengkonfirmasi bahwa kapal selam buatan Jerman itu terbaring di dasar laut sedalam lebih dari 800 meter (2.600 kaki), pecah menjadi tiga bagian, mengkonfirmasikan bahwa tidak ada harapan untuk menemukan yang selamat.
Dua kapal penyelamat China sedang menunggu di perairan lepas Bali, sementara yang ketiga diperkirakan akan tiba Selasa malam, kata angkatan laut Indonesia, menambahkan bahwa pejabat angkatan laut China di Bali membantu meninjau info yang dikumpulkan di kapal selam tersebut.
Ketiga kapal penyelamat itu bisa menyelam hingga kedalaman 4.500 meter.
Angkatan Laut Indonesia mengatakan duta besar Beijing untuk negara tersebut menawarkan untuk membantu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Tawaran tersebut telah diterima dengan baik oleh pemerintah Indonesia, katanya dalam sebuah pernyataan, Selasa.
Kapal dari Satgas SKK Migas regulator hulu migas Indonesia, yang digunakan untuk operasi pengeboran, juga akan bergabung dalam operasi penyelamatan. Ini memiliki crane dengan kapasitas 1.200 ton.
Pekan lalu, Angkatan Laut mengatakan magnet bertenaga tinggi dan balon udara termasuk di antara opsi yang memungkinkan untuk mengangkat kapal selam. Robot bawah air juga akan digunakan dalam operasi tersebut, katanya.
Militer belum memberikan penjelasan resmi atas tenggelamnya kapal selam berusia puluhan tahun itu, yang dikirim ke negara Asia Tenggara itu pada tahun 1981.
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”