Bekas perusahaan VOC Belanda telah masuk ke Indonesia dan ingin membuka lahan di Papua

Jakarta, CNBC Indonesia – Bekas perusahaan dagang India Timur atau Vereenigde Oostindische Compagnie alias VOC, kini bernama Verstegen Holland, ingin berinvestasi di Indonesia. Mereka akan membuka 40.000 hektar lahan untuk perkebunan pala di Kabupaten Fakfak dan Kaimana di Papua Barat, yang diharapkan selesai pada 2021.

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia saat diskusi on the net di Kongres GMKI ke-37 pada Senin 23/11.

Bahlil baru saja pulang dari Belanda, salah satunya sudah sepakat dengan Verstegen untuk bekerjasama dalam pengembangan perkebunan dan industri rempah-rempah di Papua. Kesepakatan ini merupakan “hadiah” bagi rakyat Papua.


“Saya bawa oleh-oleh untuk Papua, perusahaan yang pernah menjadi VOC, akan membangun 40.000 hektar kebun pala di Fakfak dan Kaimana,” ujarnya.

Dia mengatakan ada investasi agar harga rempah-rempah bisa naik dan ada kepastian pasar. “Dorong sektor UKM agar harga kita naik, agar ada kepastian pasar bagi UKM,” ujarnya.

Bahlil menuturkan, perusahaan ini merupakan perusahaan rempah terbesar di dunia yang berpusat di Belanda. Verstagen adalah VOC lama yang menjajah kita selama 350 tahun, katanya.

[Gambas:Video CNBC]

(Hai, Hai)


READ  Menkeu akan mendatangkan trader untuk membantu mewujudkan visi Golden Indonesia
Written By
More from Faisal Hadi
WHO mendirikan pusat pelatihan biomanufaktur world di Republik Korea
Bombay, 23 Februari Setelah pusat transfer teknologi vaksin mRNA di Afrika, Organisasi...
Read More
Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *