Berlaku PSBB Jakarta, IHSG masih berpotensi tumbuh menguat

GAMBAR. Penerapan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) di Jakarta menjadi perhatian para pelaku pasar.

Wartawan: Ika Puspitasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemprov DKI Jakarta akan menerapkan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) selama dua pekan mulai Senin (14/9). Bagaimana pengaruhnya terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)?

Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, Analis Binaartha Sekuritas, mengatakan PSBB tidak akan berdampak negatif signifikan terhadap pasar modal. Pasalnya, roda perekonomian selalu bisa berputar.

Menurut dia, penurunan IHSG pada Kamis (9/9) sebesar 5,01% hanya bersifat sementara dan Jumat (9/11) terlihat IHSG kembali naik 2,56% ke amount 5.016,71.

Ia menilai pengembangan vaksin korona bisa menjadi perasaan positif bagi IHSG.

Selain itu, Nafan menegaskan, pemerintah pusat dan daerah harus selaras dalam menghapus kasus Covid-19. Dalam kelancaran pelaksanaan PSBB, pemerintah juga harus mempercepat pelaksanaan application pemulihan ekonomi nasional (PEN), karena saat ini pelaksanaannya masih minim. Percepatan penyaluran dana PEN akan membuat pasar mengapresiasi upaya pemerintah.

Baca juga: Ada pertemuan FOMC dan RDG BI, serta prakiraan pergerakan IHSG minggu depan

Nafan mengungkapkan sejumlah emiten yang akan terkena dampak penerapan PSBB ini di antaranya terkait sektor pariwisata, taman hiburan, dan hiburan.

Pekan ini, dia memproyeksikan IHSG masih bisa bergerak ke zona positif dengan assistance pertama dan kedua berada di kisaran 4.778,71 hingga 4.865.27. Selama ini, resistance pertama dan kedua berkisar dari 5.097,14 hingga 5.172,37.

“Rapat Dewan Gubernur (RDG) Financial institution Indonesia yang diharapkan memutuskan 7 hari repo fee (7DRR) di stage 4%, akan menjadi salah satu katalis positif minggu depan,” Kata Nafan dihubungi, Minggu (13/9).

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee juga mengatakan penerapan PSBB di Jakarta menjadi perhatian pelaku pasar. Pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Rabu (9/9) terkait pemberlakuan PSBB mulai 14 September 2020 menjadi sentimen negatif bagi pasar.

READ  Sepak Bola: Undian Piala Dunia U-20 Bali ditunda di tengah protes atas partisipasi Israel

“Pelaku pasar akan mencermati perkembangan pelaksanaan PSBB dan jika itu terjadi, sangat diharapkan mengganggu pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung,” ujarnya dalam keterangan tertulis. siaran pers diterima Kontan, Minggu (13/9).

Hans mengingatkan, jika dana asing terus mengalir dan nilai tukar rupee semakin melemah, pelaku pasar harus mewaspadai peluang koreksi yang lebih dalam.

Dia menduga pasar saham terlihat sangat berhati-hati memasuki PSBB pada Senin (14/9). Pasar untuk peluang konsolidasi cenderung melemah minggu depan dengan perkiraan help di degree 4.878-4.712 dan resistance di amount 5.084-5.256.

Hans menyarankan agar pelaku pasar melakukan penjualan terlebih dahulu saat pasar menguat untuk mengantisipasi dampak negatif dari penerapan PSBB terhadap perekonomian.

DONASI, dapatkan kupon gratis!

Dukungan Anda akan menambah semangat kami untuk menghadirkan artikel yang berkualitas dan bermanfaat.

Sebagai ungkapan terima kasih atas perhatiannya, terdapat voucher hadiah free of charge yang bisa digunakan saat berbelanja di TOKO SELAMAT.


READ  Indonesia: Rencana bisnis baru PLN 2021-2030
Written By
More from Faisal Hadi
Peluncuran negosiasi Kerangka Kerja Ekonomi Indo-Pasifik pimpinan AS
SYDNEY- Australia, Jepang, Amerika Serikat, dan negara lain meluncurkan putaran pertama negosiasi...
Read More
Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *