Taipei, 15 Agustus (CNA) Sebuah museum nasional di Taipei telah membawa pengunjung ke dunia keindahan tradisional Indonesia yang beragam dengan menjadi tuan rumah bersama acara tahunan untuk merayakan warisan budaya negara kepulauan yang kaya.
“Indonesia Tempo Doeloe III”, yang diadakan di Museum Nasional Taiwan cabang Nanmen pada hari Minggu, melihat komunitas Indonesia di Taiwan merayakan warisan mereka dengan pertunjukan budaya, makanan, permainan, dan parade mode.
Budaya etnis dari seluruh Indonesia ditampilkan pada acara tersebut melalui pertunjukan dan pakaian, sementara makanan, pakaian, dan sastra dari berbagai daerah di negara nusantara yang luas dijual di kios-kios. .
Didik Handoko, 34, seorang pekerja pabrik Taoyuan yang juga presiden Himmas UTT Himmas dan salah satu penyelenggara acara, mengatakan kepada CNA bahwa tujuan utama mereka adalah untuk memungkinkan orang Indonesia di Taiwan untuk terus merangkul budaya mereka yang kaya.
Himmas UTT adalah organisasi mahasiswa di Universitas Terbuka Taiwan, cabang Universitas Terbuka Indonesia di Taiwan.
Tema acara, “Keagungan Nusantara”, berasal dari istilah Jawa kuno “Nusantara”, yang awalnya merujuk pada wilayah di bawah kendali Kerajaan Majapahit, sesuai dengan Indonesia saat ini.
Arti penting diadakannya acara pada bulan Agustus ini juga bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia, yaitu memperingati proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
“Saya sangat bangga bisa memperkenalkan budaya kita kepada orang Taiwan. Ini membawa kebanggaan bagi kita sebagai orang Indonesia di Taiwan,” kata Didik.
Sulistyono, petugas perdagangan di Kantor Ekonomi dan Perdagangan Indonesia di Taipei, mengatakan kepada CNA bahwa acara tersebut memungkinkan orang Indonesia di Taiwan untuk mengekspresikan cinta mereka terhadap negara dan budayanya.
“Kita semua bangga dengan Indonesia dan budayanya,” kata Sulistyono.
Ada komunitas Indonesia yang besar di Taiwan dengan 238.571 pekerja migran Indonesia, menurut statistik Kementerian Tenaga Kerja per akhir Juni.
Salah satu yang menarik dari acara tersebut adalah pertunjukan tari cendrawasih, sebuah tarian Bali yang menggambarkan ritual kawin burung cendrawasih Bali. Acara tersebut juga menampilkan peragaan busana yang menampilkan puluhan model pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia.
Wakil Direktur Museum Nasional Taiwan, Huang Hsiu (黃秀), mengaku terkejut melihat begitu banyak budaya etnik Indonesia yang begitu tertata dan tersaji dalam acara tersebut.
Acara ini merupakan tempat yang tepat bagi orang Taiwan dari segala usia untuk datang dan merasakan budaya Indonesia, kata Huang.
Pameran tahun ini merupakan edisi ketiga Indonesia Tempo Doeloe, dengan yang pertama dan kedua diadakan di tempat yang sama masing-masing pada September 2020 dan November 2021.
Ini juga yang ketujuh kalinya Museum Nasional Taiwan bekerjasama dengan Universitas Terbuka Taiwan menjadi co-host acara budaya Indonesia.