BWF akan memberikan suara pada perubahan sistem penilaian setelah Olimpiade Tokyo

Badan sepak bola dunia bulutangkis akan memberikan suara pada Mei atas proposal untuk mengubah sistem penilaian olahraga setelah Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo tahun ini, katanya pada hari Sabtu.

Reuters | , London

DIPOSKAN PADA 03 APR 2021 PUKUL 20:34 IST

Badan sepak bola dunia bulutangkis akan memberikan suara pada Mei pada proposal untuk mengubah sistem penilaian olahraga setelah Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo tahun ini, katanya pada hari Sabtu. Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) menyatakan telah mengadopsi usulan dari Badminton Indonesia dan Badminton Maladewa untuk mengubah aturan.

Pertandingan dimainkan dalam format best-of-three saat ini, dengan pemenang setiap pertandingan menjadi pemain pertama dengan 21 poin. Perubahan tersebut menampilkan yang terbaik dari lima game format 11-poin dalam upaya untuk meningkatkan kegembiraan dan membuat olahraga lebih ramah TV.

“Perubahan yang diusulkan dalam sistem penilaian adalah bagian dari visi saya untuk membuat bulu tangkis lebih menarik dan meningkatkan nilai hiburan bagi para pemangku kepentingan dan penggemar,” kata Poul-Erik Hoyer, Presiden BWF dan Juara Olimpiade dari Denmark pada tahun 1996.

“Diusulkan untuk memperkenalkannya hanya setelah Olimpiade Tokyo 2020 dan Paralimpiade. Jadi saya yakin bahwa sekarang adalah waktu terbaik untuk mempengaruhi perubahan ini.”

BWF mengadakan rapat umum tahunan pada tanggal 22 Mei dengan pemungutan suara juga untuk memutuskan posisi di dewan eksekutif, termasuk presiden dan wakil presiden. Hoyer mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga. Mayoritas dua pertiga akan dibutuhkan agar perubahan peringkat disetujui.

Upaya untuk mengubah peringkat gagal mendapatkan dukungan yang diperlukan terakhir kali disahkan pada tahun 2018. Sebuah proposal juga ditolak pada tahun 2014.

Untuk menutup

Written By
More from Umair Aman
Piala Asia U-19 ditunda, timnas U-19 mentransfer TC ke Turki
Jakarta – Program pelatihan Timnas Indonesia U-19 mengalami perubahan setelahnya Piala Asia...
Read More
Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *