Jutaan warga Taiwan telah memilih presiden baru pada hari Sabtu menghadapi ancaman dari China. Pemilihan dimulai pada pukul 8 pagi di hampir 18.000 tempat pemungutan suara di seluruh Taiwan.
Pemerintah China telah mengklaim Taiwan sebagai salah satu wilayahnya dan mengancam akan menggunakan kekerasan untuk mencapai “unifikasi”. Beijing juga telah mengecam calon presiden terdepan, Lai Ching-te, dari Partai Progresif Demokratik (DPP), sebagai seorang separatis yang berbahaya.
Namun, pemilihan ini diawasi dengan ketat oleh Beijing dan Washington, mitra militer utama Taiwan. Kedua negara tersebut telah memperhatikan dengan cermat perkembangan politik di Taiwan, dengan China menginginkan kandidat yang lebih ramah terhadap mereka dan Amerika Serikat mendukung pemimpin yang mampu mempertahankan kemerdekaan Taiwan.
Lai Ching-te dari DPP telah menyatakan dirinya sebagai pembela cara hidup demokratis Taiwan. Dia menekankan pentingnya mempertahankan kemerdekaan dan menentang hegemoni China. Rival utamanya, Hou Yu-ih dari oposisi Kuomintang (KMT), memiliki pandangan yang berbeda dan mendukung hubungan yang lebih hangat dengan China.
Selain dua calon utama, Partai Rakyat Taiwan (TPP) juga ikut dalam persaingan dengan pemimpinnya, Ko Wen-je. Partai ini telah mencurahkan upaya yang besar dalam kampanye mereka untuk menarik dukungan publik.
Ketiga partai politik mengadakan acara kampanye terakhir pada Jumat malam sebelum pemilihan, di mana mereka semua berbicara di depan ratusan ribu orang. Mereka berjanji akan mewakili kepentingan dan aspirasi masyarakat Taiwan dengan sebaik-baiknya.
Pemilihan ini sangat penting bagi masa depan Taiwan dan hubungan mereka dengan China. Hasil ini akan mempengaruhi kebijakan pemerintah Taiwan terkait dengan China dan juga mengukur dukungan publik terhadap negara tetangga mereka.
Analisis hasil pemilihan ini akan menjadi topik yang menarik dalam waktu dekat, ketika seluruh dunia akan melihat bagaimana warga Taiwan memilih dan apakah mereka siap untuk menghadapi ancaman dari China.
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”