Hamas Desak Israel Berhenti Agresi, Tidak Ada Pembebasan Sandera Lagi
Dalam sebuah desakan terbaru, kelompok militan Palestina Hamas mendesak Israel untuk segera menghentikan agresi mereka di Gaza. Hamas juga menegaskan bahwa mereka tidak akan lagi membebaskan sandera yang mereka tahan kecuali Israel setuju dengan penghentian agresi sepenuhnya.
Pernyataan ini dikeluarkan oleh Hamas di tengah upaya perundingan gencatan senjata antara kedua belah pihak. Israel telah menyatakan bahwa mereka telah berhasil membunuh lebih dari 2.000 pejuang Hamas di Gaza sejak gencatan senjata awal bulan ini.
Ada sekitar 120 orang sandera yang masih ditahan di Gaza oleh Hamas. Mereka diculik dari Israel pada bulan Oktober dan belum berhasil dibebaskan. Situasi ini semakin memperumit negosiasi antara Hamas dan Israel.
Sementara itu, Amerika Serikat memiliki kekhawatiran serius terhadap rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai perang antara Israel dan Hamas. Mereka khawatir bahwa resolusi ini dapat memperburuk situasi dan menghambat upaya mencapai perdamaian.
Gencatan senjata selama seminggu terakhir telah memberi kesempatan bagi aliran bantuan ke Gaza. Namun, PBB tetap memperingatkan bahwa penduduk Gaza berisiko mengalami kelaparan jika perang terus berlanjut.
Negosiasi mengenai gencatan senjata baru masih berlangsung di Kairo, Mesir, meski belum ada kesepakatan yang tercapai. Hamas menyatakan bahwa mereka tidak akan merundingkan tahanan atau kesepakatan pertukaran sampai penghentian agresi sepenuhnya tercapai.
Pernyataan Hamas ini menempatkan pemerintah Israel dalam posisi sulit, karena mereka berpendapat bahwa tekanan militer dan operasi penyelamatan adalah cara terbaik untuk membebaskan sandera. Namun, pendekatan tersebut belum berhasil, hanya satu sandera yang berhasil diselamatkan.
Teruslah memantau perkembangan terkini mengenai perundingan antara Israel dan Hamas di situs resmi Bolamadura.
“Ninja internet yang tak tersembuhkan. Ahli daging. Sangat introvert. Analis. Pakar musik. Pendukung zombie.”
