DK PBB Menyetujui Resolusi AS tentang Bungkam Houthi, Rusia-China Menahan Diri

DK PBB Meloloskan Resolusi Terkait Serangan Milisi Houthi di Laut Merah

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) telah meloloskan resolusi terkait serangan yang dilakukan oleh milisi Houthi di Laut Merah. Resolusi ini menuntut agar Houthi menghentikan serangan terhadap kapal komersial, terutama yang terkait dengan Israel.

Serangan milisi Houthi ini dilakukan sebagai upaya membela Palestina dari agresi Israel di Jalur Gaza. Hal ini telah memicu kekhawatiran dan kecaman dari banyak pihak, termasuk PBB.

Dalam pemungutan suara, Rusia dan China memilih untuk abstain, bersama dengan Mozambik dan Aljazair. Keempat negara ini mengkhawatirkan eskalasi konflik antara Israel dan Hamas serta potensi serangan militer negara-negara Barat terhadap Houthi di Yaman.

Selain itu, PBB juga mengkhawatirkan dampak serangan yang dilakukan oleh negara-negara Barat terhadap Yaman yang saat ini tengah menghadapi perang sipil. Mereka mencemaskan bahwa serangan semacam itu dapat meningkatkan krisis kemanusiaan di negara tersebut.

Serangan yang dilakukan oleh Houthi terhadap kapal di Laut Merah telah berdampak secara signifikan bagi perusahaan pelayaran. Serangan-serangan ini telah memaksa perusahaan-perusahaan tersebut untuk mengubah rute yang lebih jauh, yang pada akhirnya meningkatkan biaya operasional mereka.

Menanggapi serangan-serangan Houthi, Amerika Serikat telah membentuk koalisi dengan sekutu Israel untuk menjaga keamanan di Laut Merah dan mencegah serangan-serangan yang dilakukan oleh milisi tersebut.

Belum lama ini, Palestina telah mengalami tragedi besar akibat serangan-serangan Israel. Lebih dari 23.000 jiwa dilaporkan meninggal sejak tanggal 7 Oktober tahun ini. Ini menjadi sorotan internasional yang memicu kecaman dan seruan agar konflik tersebut segera dihentikan.

Dengan adanya resolusi DK PBB ini, diharapkan situasi di Laut Merah dapat diredakan dan serangan-serangan Houthi bisa dihentikan. PBB terus melakukan upaya untuk mencegah eskalasi konflik dan bekerja sama dengan negara-negara anggota untuk menemukan solusi yang aman bagi semua pihak yang terlibat.