Perusahaan Venus Aerospace Sukses Uji Coba Drone dengan Mesin Roket Detonasi Berputar
Pada tanggal 24 Februari, perusahaan Venus Aerospace berhasil melakukan uji terbang perdana dengan menggunakan drone yang dilengkapi dengan mesin roket detonasi berputar (RDRE). Drone berukuran 2,4 meter dan berat 136 kg ini berhasil diterbangkan hingga ketinggian 3658 m dan mencapai kecepatan hampir menyamai kecepatan suara, yaitu Mach 0,9.
Teknologi RDRE ini berhasil memberikan daya dorong sebesar 80% yang tersedia, memungkinkan drone untuk terbang sejauh 16 km. RDRE juga terbukti 15% lebih efisien dibandingkan dengan mesin roket konvensional, membuka peluang untuk pengembangan penerbangan supersonik komersial di masa depan.
Venus Aerospace memiliki rencana ambisius untuk mengembangkan pesawat komersial supercepat yang dapat melaju dengan kecepatan Mach 9, atau lebih dari 11.000 km/jam. Meskipun RDRE menawarkan kecepatan yang tinggi, teknologi ini juga memiliki risiko seperti suara keras dan stres pada mesin akibat ledakan yang terus-menerus.
Untuk mengatasi risiko tersebut, Venus Aerospace bekerja sama dengan DARPA dan NASA untuk melakukan uji coba lebih lanjut menggunakan drone yang dilengkapi dengan teknologi RDRE. Salah satu uji coba yang sedang direncanakan adalah pemasangan RDRE pada drone yang lebih besar, dengan tujuan mencapai penerbangan hipersonik yang lima kali lebih cepat dari kecepatan suara, yaitu 6.200 km/jam.
Dengan pencapaian uji terbang drone RDRE ini, Venus Aerospace semakin dekat dengan visi mereka untuk menciptakan teknologi penerbangan revolusioner yang dapat mempercepat perjalanan udara di masa depan.
