JAKARTA, 5 Juli – Ekonomi biru memiliki potensi besar untuk menjadi mesin baru bagi perkembangan Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa.
Hal itu disampaikannya saat upacara pembukaan Asean Blue Economy Forum 2023 yang digelar di Pulau Bangka Belitung, Indonesia pada 2-4 Juli, menurut kantor berita Vietnam press (VNA).
Iklan
Iklan
Acara tersebut menarik partisipasi ratusan delegasi dari negara-negara ASEAN serta pemangku kepentingan swasta dan wadah pemikir.
Menkeu mengatakan, selama beberapa tahun terakhir, ekonomi laut biru tidak hanya dilihat sebagai upaya bersama negara-negara anggota ASEAN untuk memitigasi dampak pandemi Covid-19, tetapi juga sebagai mesin pertumbuhan kawasan.
Transisi ke ekonomi laut biru akan menciptakan peluang untuk mendorong pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) dan membantu negara-negara anggota ASEAN mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), tambahnya.
Ia mengatakan, selama Indonesia menjadi keketuaan ASEAN tahun ini, Indonesia berkomitmen untuk membangun kerangka ekonomi laut biru yang akan berfungsi sebagai system untuk membangun kesamaan persepsi dan rencana untuk memajukan ekonomi laut biru di kawasan tersebut.
Forum Ekonomi Biru Asean 2023 mencakup pembahasan tentang rancangan Kerangka Ekonomi Laut Biru Asean, kerja sama dan pembiayaan Ekonomi Laut Biru, peluncuran rute ekonomi biru Indonesia, dan pameran potensi ekonomi biru. — Bernama-VNA
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”