Kami optimis perekonomian kita akan membaik pada tahun 2022.
Jakarta (ANTARA) – Ekonomi Indonesia akan tumbuh di kisaran 4,7-5,12% pada 2022, menurut prediksi peneliti dari Pusat Penelitian Ekonomi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kamis (BRIN), Agus Eko Nugroho.
“Kami optimistis perekonomian kita akan membaik pada 2022,” ujarnya dalam konferensi pers virtual bertajuk “Indonesia’s Economic Outlook 2022”.
Dia mengatakan ramalannya didasarkan pada pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2021.
Pada triwulan I, II dan III, pertumbuhan ekonomi tercatat masing-masing sebesar -,74%, 7,1%, dan 3,5%.
Diperkirakan mencapai 3,54% pada kuartal keempat, katanya. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan pada tahun 2021 telah ditetapkan sebesar 3,3%, ujarnya.
Selain itu, perubahan manajemen persediaan akan memperkuat perekonomian pada 2022, prediksi Nugroho.
“Kenaikan permintaan masyarakat secara agregat akan diantisipasi oleh pengusaha dan pelaku sektor riil dengan berbagai perubahan persediaan, sehingga kenaikan tersebut mungkin berdampak kecil terhadap inflasi,” ujarnya.
Berita Terkait: Nilai Transaksi E-commerce Capai 530 Triliun Rupee 2022: BI
Perubahan persediaan menjadi faktor penting dalam pembentukan modal bruto dari kuartal pertama hingga ketiga tahun 2021, katanya.
Hal itu ditunjukkan dengan meningkatnya pasokan mesin dan peralatan untuk mendukung investasi di sektor manufaktur, sehingga pertumbuhan ekonomi pada 2022 diperkirakan tetap kuat, kata peneliti.
Belanja di sektor makanan, minuman, katering, transportasi, komunikasi, kesehatan dan pendidikan akan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi pada tahun 2022, tambah Nugroho.
Secara keseluruhan, semua sektor menunjukkan kinerja ekonomi yang positif sejak triwulan II 2021, ujarnya. Pertumbuhan positif ini diperkirakan akan berlanjut pada 2022, tambahnya.
Peneliti juga memperkirakan inflasi akan tetap antara 1,69 dan 2,27% pada tahun 2022.
Sementara itu, nilai tukar rupiah akan relatif stabil dan berada di bawah tekanan depresiasi yang relatif rendah di kisaran Rp14.301-Rp14.625 per dolar AS, ia memperkirakan.
Berita terkait: Ekspor, impor untuk dukung pertumbuhan ekonomi 2022: Kementerian Perdagangan
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”