Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen dengan Israel Sebelum Ramadan
Gerakan Palestina Hamas telah meminta gencatan senjata permanen dengan Israel sebelum bulan Ramadan dimulai. Seorang sumber yang penting di dalam Hamas mengungkapkan bahwa mereka memberikan tiga poin penting sebelum menyetujui kesepakatan tersebut.
Pertama, Hamas menuntut agar pasukan Israel ditarik dari Jalur Gaza. Kedua, mereka juga meminta agar pengungsi yang tinggal di selatan kembali ke wilayah utara Jalur Gaza. Ketiga, Hamas menekankan bahwa tanpa adanya gencatan senjata permanen, mereka tidak akan menyetujui kesepakatan terkait sandera yang dipegang oleh Israel.
Delegasi Hamas saat ini sedang melakukan pembicaraan lebih lanjut di Kairo untuk membahas proposal gencatan senjata ini. Sementara itu, Israel belum memberikan komentar resmi terkait permintaan Hamas.
Beberapa pihak diplomatik menyatakan bahwa kemajuan pembicaraan sangat lambat dan tidak akan ada kesepakatan dalam 48 jam ke depan. Hamas juga menegaskan bahwa mereka menolak untuk melepaskan sandera tanpa adanya jaminan bahwa bantuan akan sampai ke wilayah utara dan selatan Gaza sebelum kemajuan signifikan dicapai.
Para pengamat internasional mengikuti perkembangan situasi ini dengan cermat, sementara masyarakat Palestina dan Israel berharap agar pembicaraan ini dapat mencapai kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak. Di tengah ketegangan yang terus berlangsung, gencatan senjata permanen diharapkan dapat membawa kedamaian dan stabilitas di wilayah tersebut.
