Hujan meteor Phoenicid, fenomena langka yang terjadi setahun sekali, akan dapat disaksikan di Indonesia pada tanggal 2 Desember tahun ini. Fenomena ini merupakan pecahan komet Blanpain yang terbakar habis di atmosfer Bumi. Dilaporkan bahwa hujan meteor kecil ini biasanya dapat terlihat di langit Australia, Selandia Baru, Afrika Selatan, dan Indonesia.
Dibuang sayang jika kita melewatkannya. Hujan meteor Phoenicid pertama kali diteliti oleh Ekspedisi Penelitian Antartika Jepang pada Desember 1956. Titik pancarannya terletak di konstelasi Phoenix. Meskipun demikian, fenomena langka ini masih sulit direkam oleh kamera sehingga disarankan untuk melihatnya dengan mata telanjang.
Untuk mengukur jumlah dan kecepatan hujan meteor Phoenicid, para peneliti menggunakan indeks populasi dan Zenith Hourly Rate (ZHR). Indeks populasi hujan meteor ini mencapai 3 dan kecepatannya mencapai 12 km per detik.
Puncak hujan meteor Phoenicid pada tahun 2023 akan terjadi pada tanggal 2 Desember. Di Jakarta, puncaknya diperkirakan akan terjadi sekitar pukul 19.15 WIB hingga 02.00 WIB. Jadi, waktu terbaik untuk menyaksikannya adalah sekitar pukul 20.00 WIB karena pada saat itu titik pancarannya berada di titik tertinggi di langit.
Agar dapat melihat fenomena ini dengan jelas, disarankan untuk pergi ke tempat yang minim polusi cahaya dan mata perlu menyesuaikan dengan kegelapan sebelum puncaknya terjadi. Ajaklah keluarga, teman, pasangan, atau gebetanmu untuk menyaksikan keindahan hujan meteor Phoenicid di akhir pekan ini.
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”