Pesawat C-17 Angkatan Udara India (IAF) dengan sistem respons DSRV telah kembali, kata pejabat angkatan laut
India mengingat yang kedua Kapal penyelamat perendaman dalam (DSRV) yang diterbangkan ke Indonesia pada Sabtu pagi setelah Angkatan Laut Indonesia mengatakan menemukan puing-puing kapal selam yang hilang, KRI Nanggala, yang menandakan kapal itu telah tenggelam.
Pesawat C-17 Angkatan Udara India (IAF) dengan sistem respons DSRV telah kembali, kata seorang pejabat Angkatan Laut.
Tujuan dari sistem respons adalah untuk menemukan lokasi kapal selam dan memungkinkan penyelamatan tepat waktu. Dengan puing-puing yang sekarang terlihat dan Angkatan Laut Indonesia mengatakan kapal selam itu kemungkinan besar telah tenggelam, sistem tanggapan tidak diperlukan karena sifat pencarian telah berubah, kata pejabat itu.
Selain itu, KRI Nanggalais berada di kedalaman lebih dari 800 meter, yang berada di luar batas DSRV.
Namun, DSRV pertama yang dikirim melalui laut pada Kamis dengan kapal induknya masih berlangsung dan panggilan akan dilakukan dalam beberapa hari mendatang karena kejelasan muncul tentang kapal selam yang hilang itu, kata pejabat itu.
Pada Sabtu, TNI AL menemukan beberapa puing yang telah diidentifikasi sebagai bagian dari KRI Nanggala. Panglima Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono mengumumkan bahwa operasi pencarian beralih dari fase “sub-kegagalan” ke fase “sub-tidak dapat dipulihkan”. Kapal selam tersebut dikatakan telah tenggelam hingga kedalaman lebih dari 800 meter. Barang-barang yang ditemukan termasuk sebotol minyak yang digunakan untuk meminyaki periskop, pelurus torpedo, dan sajadah.
Penggemar alkohol pemenang penghargaan. Spesialis web. Pakar internet bersertifikat. Introvert jahat. Ninja bacon. Penggemar bir. Fanatik perjalanan total.