JAKARTA: Presiden Indonesia Joko Widodo merombak kabinetnya pada Rabu 28 April, setelah parlemen menyetujui rencananya untuk mengatur kembali beberapa kementerian sekaligus membentuk kementerian investasi baru.
Itu adalah perombakan kabinet keduanya hanya dalam waktu empat bulan.
Jokowi, demikian sapaan akrab presiden tersebut, mengumumkan bahwa Bapak Bahlil Lahadalia akan memimpin Kementerian Investasi yang baru. Bapak Lahadalia adalah kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) saat ini. Ia akan terus memimpin dewan koordinator secara serentak.
Presiden juga memperluas fungsi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, menggabungkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Kementerian Riset dan Teknologi. Bapak Makarim, pendiri GoJek, resmi diangkat menjadi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Kementerian Riset dan Teknologi yang sekarang sudah bubar sebelumnya dipimpin oleh Bambang Brodjonegoro, yang tidak lagi menjadi bagian Kabinet.
Pak Widodo juga membentuk Badan Riset dan Inovasi Nasional dan mengangkat Bapak Laksana Tri Handoko sebagai ketua barunya. Bapak Handoko, fisikawan teori, adalah direktur Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) saat ini.
BACA: Jokowi reshuffle Kabinet Indonesia mengakhiri spekulasi berbulan-bulan
Perombakan kabinet terbaru Indonesia terjadi pada 22 Desember setelah Jokowi mengatakan beberapa menteri belum berbuat cukup untuk mengatasi COVID-19 dan bekerja seolah-olah semuanya normal.
Dia menunjuk Bapak Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan yang baru di tengah kritik publik bahwa Bapak Terawan Agus Putranto gagal menangani pandemi.
Presiden juga telah mengangkat menteri sosial dan menteri perikanan yang baru, setelah keduanya terlibat kasus korupsi.
Pada bulan Desember, Jokowi juga merombak portofolio perdagangan, pariwisata, dan agama.
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”