JAKARTA: Pihak berwenang Indonesia menemukan salah satu kotak hitam dari a Pesawat Sriwijaya Air yang menabrak Laut Jawa akhir pekan ini, juru bicara Angkatan Laut mengatakan pada hari Selasa. Alat perekam sedang diangkut ke pelabuhan Jakarta, juru bicara Fajar Tri Rohadi mengatakan kepada Reuters.
Rekaman televisi lokal sebelumnya menunjukkan kotak plastik putih berisi perangkat di atas speedboat.
Belum jelas apakah perekam data penerbangan pesawat atau perekam suara kokpit yang ditemukan.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan pejabat lainnya akan mengadakan konferensi pers pada Selasa malam.
Boeing 737-500 pesawat dengan 62 orang di dalamnya terjun ke Laut Jawa pada hari Sabtu, empat menit setelah lepas landas dari bandara utama Jakarta.
Sebelumnya pada hari Selasa, sisa-sisa manusia lainnya ditemukan di lokasi kecelakaan, bersama dengan barang pribadi seperti dompet yang berisi kartu identitas.
Pesawat itu menuju Pontianak di pulau Kalimantan, sekitar 740 km (460 mil) dari Jakarta, sebelum menghilang dari layar radar.
Itu adalah kecelakaan udara besar kedua Indonesia Sejak 189 penumpang dan awak pesawat tewas pada 2018 ketika sebuah Lion Air Boeing 737 MAX juga jatuh ke Laut Jawa tak lama setelah lepas landas dari Jakarta.
Pesawat jet yang jatuh pada hari Sabtu memiliki desain yang sangat berbeda.
Setelah data penerbangan dan perekam suara kokpit ditemukan, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengatakan pihaknya berharap dapat membaca informasi dalam tiga hari. .
Dengan sedikit petunjuk langsung tentang apa yang menyebabkan hilangnya kendali setelah lepas landas, penyelidik akan sangat bergantung pada perekam penerbangan untuk menentukan apa yang salah.
Pesawat Sriwijaya Air berusia hampir 27 tahun, jauh lebih tua dari model 737 MAX yang bermasalah dari Boeing. Model 737 yang lebih lama banyak digunakan dan tidak memiliki sistem pencegahan kios yang terlibat dalam krisis keamanan MAX.
“Sarjana makanan bersertifikat. Pencinta internet. Guru budaya pop. Gamer yang tidak menyesal. Penggemar musik fanatik.”