Indonesia telah menetapkan tujuan untuk menjadi tuan rumah Olimpiade dan Paralimpiade 2036 setelah berjanji untuk “terus berjuang” untuk hak menjadi tuan rumah acara tersebut menyusul keputusan untuk memberikan Brisbane satu-satunya kandidat Olimpiade edisi 2032.
Presiden Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari telah mengungkapkan bahwa negaranya bertujuan untuk melakukan negosiasi eksklusif dengan Komite Olimpiade Internasional (IOC), status yang diberikan kepada Brisbane, untuk Olimpiade 2036.
Negara itu termasuk di antara mereka yang menyatakan minatnya untuk menjadi tuan rumah Olimpiade dan Paralimpiade 2032, tetapi diabaikan demi kota Australia, yang disetujui sebagai tuan rumah Olimpiade di Sesi IOC di ibu kota Jepang kemarin.
“[For the 2032 Olympics] Indonesia berstatus continuous dialog sedangkan Future Host of the Olympics Commission hanya mengizinkan satu kandidat untuk melakukan dialog terfokus, dan mereka telah memilih Brisbane,” kata Oktohari.
“Kami tidak akan mundur dan terus berjuang untuk Olimpiade 2036.
“Kami bertujuan untuk menjadi satu-satunya negara yang dipilih sebagai target dialog untuk acara tersebut.”
Brisbane adalah yang pertama menjadi tuan rumah acara unggulan IOC sebagai bagian dari proses seleksi Kota Tuan Rumah Olimpiade yang baru, yang melihat sekelompok kecil anggota mengidentifikasi dan menominasikan tuan rumah untuk Dewan Eksekutif.
Ibu kota Queensland terpilih sebagai kandidat pilihan IOC pada bulan Februari, seperti yang diungkapkan secara eksklusif di dalam permainan, dan proposalnya telah disetujui oleh Dewan Eksekutif bulan lalu, yang memungkinkan Sesi untuk memberikan lampu hijau sebagai tempat untuk Olimpiade 2032.
Korea Utara dan Selatan, Qatar, Jerman, Hungaria dan India, yang fokus pada 2048, juga telah membahas tawaran untuk 2032 dengan IOC.
IOC mengatakan pihaknya memiliki kumpulan kandidat untuk edisi Olimpiade mendatang, tetapi beberapa negara yang melewatkan 2032 telah mengkritik proses yang menyebabkan penobatan Brisbane kemarin.
Sistem baru, yang diterapkan oleh IOC dalam menanggapi skandal penawaran dan kekalahan referendum, telah dipertanyakan karena kurangnya transparansi, dengan sebagian besar proses dilakukan secara tertutup.
Oktohari mengakui bahwa Brisbane telah lebih jauh dalam rencananya daripada Indonesia, yang mengumumkan tertarik untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 setelah Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.
Indonesia, yang telah bersumpah untuk melanjutkan upayanya menjadi tuan rumah 2032 bahkan ketika menjadi jelas bahwa Olimpiade akan diberikan kepada Brisbane, tidak pernah menjadi tuan rumah Olimpiade dan Paralimpiade.
“Kami akan bekerja lebih keras dan dengan sabar melakukan semua yang kami bisa untuk mencapai impian kami menjadi tuan rumah Olimpiade,” tambah Oktohari.
“Kita tidak akan turun.”