Indonesia mengatakan pada hari Minggu bahwa meskipun Brisbane mendapat tawaran kuat untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2032, Indonesia akan terus mendorong pertandingan empat tahunan karena keputusan akhir belum dibuat oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC).
Laporan menunjukkan Brisbane dapat dikukuhkan sebagai tuan rumah Olimpiade 2032 sedini Olimpiade Tokyo pada Juli.
Ajang olahraga multidisiplin terakhir yang diselenggarakan oleh Indonesia adalah Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.
Presiden Joko Widodo dilaporkan memerintahkan kabinetnya untuk menyiapkan rencana yang didedikasikan untuk pencalonan tahun lalu, menurut The Jakarta Post. Keputusan presiden dikeluarkan pada April tahun ini untuk membentuk panitia lelang untuk Olimpiade.
Namun, kemungkinannya tinggi melawan Indonesia, dengan IOC mengumumkan Brisbane sebagai penawar pilihan mereka pada bulan Maret.
Tawaran Brisbane baru-baru ini ditolak ketika Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan pemerintah federal akan menanggung setengah biaya Olimpiade.
“Uji tuntas IOC pada setiap elemen proyek Brisbane sedang berlangsung. Jika uji tuntas ini menghasilkan laporan akhir yang positif, proposal untuk menjadi tuan rumah Olimpiade pada 2032 akan diajukan ke pemungutan suara semua anggota IOC,” kata Olimpiade Australia. Komite (AOC) baru-baru ini mengatakan chef John Coates.
“Ini adalah jalan bagi Brisbane untuk menjadi tuan rumah Olimpiade dan Paralimpiade tahun 2032.”
Namun, Presiden Komite Olimpiade Nasional Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari menargetkan Olimpiade Tokyo sebagai kesempatan untuk mempromosikan calon dari negaranya.
“Kami sudah memiliki banyak rencana untuk mempromosikan (Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade), tetapi kami juga perlu memahami bahwa kami tidak boleh terlalu mengganggu dalam menghadapi situasi (pandemi) yang luar biasa ini,” kata Oktohari.
“Kami akan selalu mencari cara untuk memaksimalkan peluang kami melalui lobbying. Tokyo akan menjadi peluang besar untuk berinteraksi dengan NOC (National Olympic Committees) lainnya dan mendapatkan simpati, sekaligus membuktikan bahwa Indonesia siap menjadi tuan rumah Olimpiade 2032, “dia berkata.
Pemecah masalah. Penulis. Pembaca lepas. Gamer setia. Penggemar makanan jahat. Penjelajah. Pecandu media sosial yang tidak menyesal.”