Presiden Indonesia Joko Widodo (Foto: Reuters)
JAKARTA: Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan pada hari Senin bahwa pemerintahnya akan memastikan kepastian hukum untuk investasi, setelah pengadilan pekan lalu memutuskan bahwa undang-undang penciptaan lapangan kerja yang kontroversial tidak konstitusional.
Pengadilan mengatakan ada kekurangan prosedural dalam pembentukan undang-undang yang disahkan tahun lalu, yang melihat peninjauan lebih dari 70 undang-undang yang ada, dan meminta pemerintah untuk mengubahnya dalam waktu dua tahun.
Jokowi, demikian presiden dipanggil, mencatat bahwa pengadilan memutuskan bahwa undang-undang harus tetap berlaku sementara pemerintah membuat perubahan, dan mengatakan para menteri kabinet telah diminta untuk merespons secepat mungkin.
“Saya meyakinkan perusahaan dan investor, nasional dan internasional, bahwa investasi yang telah dilakukan dan investasi yang sedang dan akan ditangani akan tetap aman dan terjamin,” katanya dalam pernyataan video yang dirilis oleh istana kepresidenan.
“Saya akan membuat pemerintah menjamin keamanan dan kepastian investasi di Indonesia,” katanya.
Undang-undang yang juga dikenal sebagai Omnibus Legislation ini bertujuan untuk memangkas birokrasi dan mempercepat investasi seiring upaya Jokowi untuk memacu pertumbuhan ekonomi.
Para ekonom, bagaimanapun, mengatakan langkah itu dapat mengaburkan prospek investasi untuk ekonomi terbesar di Asia Tenggara, dan kelompok bisnis mengatakan mereka mencari kepastian dalam bisnis mereka.
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”